Halaman
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
153
Perdagangan Internasional dan
Perekonomian Terbuka
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
153
BB
BB
B
ab Vab V
ab Vab V
ab V
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat:
1.
mendeskripsikan pengertian perdagangan internasional;
2.
menguraikan konsep keunggulan absolut (mutlak) dan keunggulan komparatif;
3.
mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional;
4.
mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perdagangan internasional;
5.
mengidentifikasi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya;
6.
mengidentifikasi alat-alat pembayaran internasional;
7.
menguraikan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta
asing;
8.
menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku;
9.
mendeskripsikan konsep neraca pembayaran;
10.
mengelompokkan komponen-komponen neraca pembayaran dan neraca perdagangan;
11.
menguraikan kebaikan dan keburukan utang luar negeri bagi Indonesia;
12.
mendeskripsikan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi,
premi, diskriminasi harga dan dumping;
13.
mendeskripsikan pengertian dan fungsi devisa;
14.
mengidentifikasi alat-alat pembayaran internasional.
Sumber:
Sumber:
Sumber:
Sumber:
Sumber:
Tempo
, 9 Juli 2006
TUJUAN PEMBELAJARAN
154
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
PETA KONSEP
Devisa
Kurs
Cara Pembayaran
Internasional
Alat Pembayaran
Internasional
Arti
Manfaat atau Keuntungan
Faktor-Faktor yang Mendorong
Kebijakan
Teori
Arti dan Macam
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Sistem
Menghitung Nilai Tukar Valuta
berdasar Kurs yang Berlaku
Arti
Macam
Sumber dan Fungsi
Tujuan Penggunaan
Perdagangan
Internasional
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
155
T
oyota, Audi, BMW, Chevrolet, Ford, Peugeot, Mitsubishi, Isuzu,
Daihatsu, Honda, Hyundai, Mercedes, Volvo dan Opel adalah deretan
beberapa merk mobil yang dijual di pasaran Indonesia. Kita juga mengenal
berbagai merk handphone seperti Nokia, Samsung, Siemens dan Motorola
yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Semua barang di atas tidak dibuat sendiri oleh Indonesia. Barang-
barang tersebut umumnya masuk ke Indonesia melalui kegiatan
perdagangan internasional. Selain mobil dan
handphone
, masih banyak
barang lain yang diperoleh Indonesia dari perdagangan Internasional, seperti
satelit, alat perang, komputer dan pesawat terbang.
Perdagangan internasional sangat penting bagi negara berkembang
maupun negara maju. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, selain
untuk mendapatkan barang-barang yang tidak bisa diproduksi sendiri,
adanya perdagangan internasional membantu Indonesia agar dapat menjual
sumber daya alam yang dimiliki, seperti timah, karet dan minyak bumi
serta menjual berbagai produk, seperti kerajinan rotan, kertas, pakaian dan
lain-lain. Di lain pihak, negara maju pada umumnya akan menjual berbagai
hasil industri seperti mobil,
handphone
, TV dan satelit ke negara-negara
berkembang. Agar lebih jelas, berikut ini akan dibahas berbagai hal seputar
perdagangan internasional.
A. Arti dan Manfaat Perdagangan
Internasional
Perdagangan berasal dari kata dagang yang menurut kamus lengkap
bahasa Indonesia berarti kegiatan menjual dan membeli. Sehingga,
perdagangan internasional bisa diartikan sebagai kegiatan menjual dan
membeli produk yang terjadi antar negara yang dilakukan individu dengan
individu, individu dengan pemerintah, atau pemerintah dengan pemerintah.
Pada umumnya, negara-negara di dunia melakukan perdagangan
internasional untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, ekspor
dan impor merupakan bentuk kegiatan perdagangan internasional.
Kegiatan perdagangan internasional memberi banyak manfaat atau
keuntungan bagi negara yang melakukannya, termasuk bagi Indonesia.
Manfaat-manfaat atau keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Sumber Devisa
Dengan mengekspor (menjual) bermacam barang dan jasa, negara kita
akan memperoleh devisa. Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan
156
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
sebagai alat pembayaran internasional. Devisa bisa berbentuk mata uang
asing, emas, wesel, cek, dan surat-surat berharga lainnya. Devisa yang
diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk membayar impor dan lain-
lain.
2. Menjaga Stabilitas Harga
Harga suatu barang cenderung meningkat bila jumlah barang yang
dimaksud tidak bisa memenuhi permintaan pasar, dengan kata lain jumlah
barang lebih sedikit dibanding permintaan. Agar harga tidak terus naik,
pemerintah dapat mengimpor barang yang sama sehingga harga dapat stabil
kembali.
3. Memperluas Lapangan Kerja
Perdagangan internasional dapat memperluas lapangan kerja.
Peningkatan permintaan luar negeri terhadap hasil produksi Indonesia, akan
mendorong pengusaha membangun pabrik baru yang membutuhkan
tambahan tenaga kerja.
4. Mendorong Alih Teknologi
Barang-barang impor yang berteknologi tinggi seperti komputer,
handphone, kapal selam dan pesawat tempur, mengharuskan masyarakat
memahami dan mampu mengoperasikan barang-barang tersebut. Hal ini
mendorong terjadinya alih teknologi dari negara pengekspor (negara maju)
ke negara pengimpor (negara berkembang).
5. Memperluas Konsumsi
Dengan perdagangan internasional, hasil produksi suatu negara dapat
dikonsumsi secara lebih luas ke negara lain. Misalnya, buah kiwi dari Selandia
Baru dan kurma dari Arab bisa dinikmati di banyak negara. Demikian juga
berbagai hasil produksi pabrik, seperti TV, kulkas,
handphone
dan komputer
bisa dikonsumsi oleh banyak negara.
6. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa
Diproduksi Sendiri
Satelit adalah salah satu contoh barang yang tidak bisa diproduksi oleh
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia memperoleh
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
157
satelit dengan cara membeli dari Amerika. Selain satelit, masih banyak
barang lain yang tidak dapat diproduksi Indonesia dan harus diperoleh
melalui perdagangan internasional.
B. Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya
Perdagangan Internasional
Mengapa bisa terjadi perdagangan internasional? Mengapa suatu negara
berdagang dengan negara lain? Ada beberapa faktor yang mendorong
terjadinya perdagangan internasional. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Setiap negara tidak memiliki sumber daya alam yang sama. Indonesia
terkenal kaya akan sumber daya alam, tetapi belum memiliki kemampuan
yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk
menjual bahan baku atau bahan mentah seperti kayu, minyak bumi, batu
bara, timah dan karet ke negara lain untuk diolah. Contoh lain, Saudi Arabia
memiliki ladang minyak bumi yang besar, tetapi memiliki sedikit lahan subur.
Hal ini mendorong Saudi Arabia untuk mengekspor minyak bumi dan
mengimpor berbagai hasil pertanian dan perkebunan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dengan demikian, terjadilah perdagangan internasional.
2. Selera (Kesukaan)
Selera bisa mendorong terjadinya perdagangan internasional. Selera
atau minat masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap apel Amerika dan
pear Shandong dari Cina, mendorong Indonesia untuk mengimpor buah-
buahan tersebut. Artinya, Indonesia telah melakukan perdagangan
internasional dengan Amerika dan Cina.
3. Penghematan Biaya Produksi
Bagi negara berkembang yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi yang maju, merancang dan membuat sendiri sebuah handphone,
akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibanding bila
negara tersebut membelinya dari negara lain. Dengan alasan ini, Indonesia
lebih suka mengimpor handphone daripada memproduksi sendiri. Selain
itu, bagi negara produsen
handphone
, perdagangan internasional
158
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
KEGIATAN
5. 1
memungkinkan mereka dapat menghemat biaya produksi, karena
memproduksi dalam jumlah besar biaya produksi rata-ratanya (
average cost
)
lebih murah.
4. Perbedaan Teknologi
Perbedaan teknologi mendorong terjadinya perdagangan internasional.
Negara maju berteknologi tinggi yang mampu menghasilkan berbagai
produk modern, sangat ingin menjual produknya ke negara lain dengan
tujuan memperluas pasar dan memperoleh keuntungan. Adapun negara-
negara berkembang yang berteknologi sedang atau rendah, menghendaki
perdagangan dengan negara maju agar dapat menggunakan produk mereka
dan sebagai sarana alih teknologi.
5. Ingin Meningkatkan Keuntungan
Produsen memproduksi dan menjual produk dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Apabila produsen tersebut menjual produknya sampai ke luar
negeri maka keuntungan yang diperoleh akan meningkat.
Coba kalian pikirkan, faktor-faktor apalagi yang dapat mendorong
terjadinya perdagangan internasional (selain yang sudah disebutkan
di atas)!
C. Teori Keunggulan Mutlak (
Absolut
) dan Teori
Keunggulan Komparatif
Dalam perdagangan internasional, ada dua teori yang perlu kita
pahami, yakni teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
1. Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith dalam
bukunya yang berjudul “
Wealth of Nations
” yang terbit tahun 1776. Pada
intinya, teori ini mengemukakan bahwa suatu negara dikatakan memiliki
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
159
keunggulan mutlak dalam memproduksi suatu barang, jika negara itu mampu
memproduksi barang tersebut dengan biaya lebih rendah dibanding negara
lain. Jika negara tersebut sepakat melakukan perdagangan internasional
dengan negara lain, maka sebaiknya negara tersebut hanya memproduksi
dan mengekspor barang-barang yang memiliki keunggulan mutlak (
absolut
advantage
) dan mengimpor barang-barang yang tidak memiliki keunggulan
mutlak (
absolute disadvantage
).
Keunggulan mutlak bisa diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki
suatu negara karena memiliki keistimewaan. Contohnya suatu negara
memiliki kekayaan alam dan keahlian penduduk sehingga dapat
memproduksi barang tertentu dengan biaya lebih murah dibanding negara
lain terhadap produk yang sama. Agar dapat memahami teori keunggulan
mutlak dengan baik, perhatikan tabel yang menunjukkan tingkat
produktivitas dari tiap satu unit produksi di Cina dan Indonesia.
Tabel 5.1 Tingkat pr
oduktivitas tiap satu unit pr
oduksi
Jenis produk
Negara
Kain
Beras
Cina
900
meter/jam
1700 kg/jam
Indonesia
500 meter/jam
2500 kg/jam
Dari tabel di atas tampak bahwa Cina mampu menghasilkan kain lebih
banyak dibanding Indonesia. Ini berarti, Cina lebih efisien (lebih hemat,
lebih murah) dalam memproduksi kain. Sebaliknya, Indonesia mampu
menghasilkan beras lebih banyak dibanding Cina, yang berarti Indonesia
lebih efisien dalam memproduksi beras. Dengan kata lain, Indonesia memiliki
keunggulan mutlak dalam memproduksi beras, sedang Cina memiliki
keunggulan mutlak dalam memproduksi kain. Oleh karena itu, sebaiknya
Indonesia menjual beras ke Cina dan sebaliknya, Cina menjual kain ke
Indonesia.
2. Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Teori
ini merupakan pelengkap dari teori keunggulan mutlak. Teori keunggulan
mutlak memiliki kelemahan, karena tidak dapat menjelaskan mengapa suatu
negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan mutlak atas suatu
produk, tetap bisa menjual (mengekspor) produknya ke negara lain. Teori
keunggulan komparatif bisa menjawab pertanyaan tersebut.
160
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Tabel berikut ini menunjukkan tingkat produktivitas tiap satu unit
produksi di Indonesia dan Jepang. Perhatikan dengan baik.
Tabel 5.2 Tingkat pr
oduktivitas tiap satu unit p
roduksi
Indonesia
5/hari
20/hari
1 TV =
4 tas (di Indonesia)
Jepang
12/hari
24/hari
1 TV = 2 tas (di Jepang)
Jika menggunakan dasar teori keunggulan mutlak yang dikemukakan
Adam Smith, Indonesia tidak dapat menjual (mengekspor) TV ataupun tas
ke Jepang, karena Indonesia tidak memiliki keunggulan mutlak atas
keduanya. Padahal, pada kenyataannya banyak negara di dunia yang tidak
memiliki keunggulan mutlak tapi tetap bisa menjual produknya ke negara
lain dan kedua negara tetap memperoleh keuntungan. Lalu, teori apa yang
bisa menjelaskan fenomena tersebut?
Teori keunggulan komparatif bisa menjawab (menjelaskan) fenomena
tersebut. Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa perdagangan
masih bisa terjadi dan menguntungkan dua negara meskipun hanya satu
negara yang mempunyai keunggulan mutlak pada kedua jenis barang.
Pertukaran akan terjadi dan tetap menguntungkan bila masing-masing
negara punya keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif adalah
keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih
besar pada satu barang dibanding barang lain, sedangkan negara lain
memiliki kelemahan yang lebih kecil pada barang lainnya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Jepang sebaiknya
berspesialisasi dalam produksi TV dan Indonesia berspesialisasi
memproduksi tas. Dengan melakukan spesialisasi dan kemudian
mengekspornya, Jepang dan Indonesia sama-sama akan memperoleh
keuntungan.
Sebelum melakukan perdagangan internasional, Jepang dapat
menukarkan sebuah TV dengan 2 buah tas (dasar tukar Jepang). Setelah
berspesialisasi memproduksi TV dan melakukan perdagangan internasional
dengan Indonesia, Jepang dapat menukarkan sebuah TV dengan 4 tas (dasar
tukar Indonesia). Itu berarti, keuntungan Jepang dalam perdagangan ini
adalah sebesar 2 tas (4 tas - 2 tas) .
Sebelum melakukan perdagangan internasional, Indonesia dapat
menukarkan 4 tas dengan 1 TV (dasar tukar Indonesia). Setelah
berspesialisasi memproduksi tas dan melakukan perdagangan internasional
dengan Jepang, 4 tas dapat ditukarkan dengan 2 TV (karena di Jepang untuk
Negara
Jenis produk
TV
Ta s
Dasar Tukar Dalam Negeri
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
161
memperoleh 1 TV hanya diperlukan 2 tas, artinya bila terdapat 4 tas maka
4 tas tersebut dapat ditukar dengan 2 TV). Ini berarti, keuntungan Indone-
sia dalam perdagangan internasional dengan Jepang adalah sebesar 1 TV
(2 TV - 1 TV).
D. Kebijakan Perdagangan Internasional
Di samping memiliki manfaat perdagangan internasional dapat
mematikan industri dalam negeri yang baru tumbuh. Hal ini mendorong
munculnya kebijakan perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional yang dianut tiap negara berbeda-beda.
Ada negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionis (perlindungan),
ada pula yang menganut kebijakan perdagangan bebas (
free trade
).
1. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
Baik negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionis
maupun yang menganut kebijakan perdagangan bebas, pada umumnya
melakukan kebijakan perdagangan internasional dengan tujuan:
a. Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional
untuk mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas
berusaha meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan
perdagangan. Sedangkan kebijakan perdagangan proteksionis berusaha
meningkatkan ekspor antara lain dengan cara menurunkan tarif ekspor.
b. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil
produksi yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya,
bagi negara berkembang, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila
negara bisa melindungi industri dalam negeri, di antaranya dengan cara
memberlakukan kuota impor (batasan impor) atau bahkan larangan untuk
mengimpor barang tertentu.
c. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran,
negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai
162
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
salah satu alat. Caranya yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan
sekaligus menekan impor dengan berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota
impor, tarif impor dan larangan impor.
2. Macam Kebijakan Perdagangan Internasional
Ada dua macam kebijakan perdagangan internasional, yakni kebijakan
perdagangan bebas (
free trade
) dan kebijakan perdagangan proteksionis.
a. Kebijakan Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang
menginginkan kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan
yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. Kebijakan
perdagangan bebas berkembang dengan berpedoman pada ajaran aliran
klasik (liberal) yang tidak menghendaki adanya rintangan-rintangan
(hambatan-hambatan) dalam arus perdagangan internasional. Menurut
aliran klasik, perdagangan bebas layak dipakai sebagai sarana untuk
meningkatkan kemakmuran, dengan alasan sebagai berikut:
1) Dapat mendorong persaingan antar pengusaha, sehingga tercipta
produk yang berkualitas dan berteknologi tinggi.
2) Dapat mendorong penghematan biaya, sehingga produksi dapat
dijalankan dengan biaya serendah-rendahnya dan dijual dengan harga
bersaing (efisiensi).
3)
Dapat menggerakkan perputaran modal, tenaga ahli dan investasi ke
berbagai negara sehingga dapat menumbuhkan perekonomian.
4)
Dapat meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para
pengusaha berinvestasi lebih luas.
5)
Dapat memperluas pilihan dan variasi bagi konsumen, sehingga mereka
lebih bebas dalam memilih berbagai produk yang diinginkan.
Karena dalam perdagangan bebas tidak terdapat rintangan-rintangan
atau hambatan-hambatan, maka harga produk ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran sesuai hukum ekonomi.
Saat ini, perdagangan bebas belum berlaku secara menyeluruh dan masih
terbatas pada kawasan-kawasan tertentu. Ini berarti, perdagangan bebas
hanya berlaku bagi negara yang ada di kawasan tersebut. Dan, bagi negara
yang bukan anggota kawasan tersebut tidak berlaku ketentuan perdagangan
bebas, sehingga di negara tersebut masih terdapat berbagai rintangan seperti
tarif, kuota, diskriminasi harga dan lain-lain.
Contoh organisasi perdagangan bebas di antaranya adalah NAFTA
(
North America Free T
rade Agr
eement
), yaitu perjanjian perdagangan bebas
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
163
kawasan Amerika Utara, AFTA (
Asean Free T
rade Agr
ement
) yaitu
perjanjian perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara dan EETA (
Euro -
pean Economic T
rade Are a
) yaitu kawasan perdagangan bebas Eropa.
b. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Kebijakan perdagangan proteksionis adalah kebijakan perdagangan
yang melindungi industri dalam negeri dengan cara membuat berbagai
rintangan (hambatan) yang menghalangi arus produk dari dan ke luar
negeri.
Alasan suatu negara menganut kebijakan perdagangan proteksionis
adalah sebagai berikut:
1)
Perdagangan bebas hanya menguntungkan negara maju, karena mereka
memiliki modal yang kuat dan teknologi yang maju. Selain itu, harga
produk industri negara maju dinilai terlalu mahal (tinggi) dibanding
harga bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara berkembang.
2)
Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh. Industri
seperti ini tidak akan mampu bersaing dengan industri negara lain yang
sudah maju dan berpengalaman.
3)
Untuk membuka lapangan kerja. Dengan melakukan proteksi, industri-
industri di dalam negeri dapat tetap hidup dan dengan demikian mampu
membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
4)
Untuk menyehatkan neraca pembayaran. Agar terhindar dari defisit
dalam neraca pembayaran, negara dapat menggunakan kebijakan
perdagangan proteksionis, caranya dengan meningkatkan ekspor.
5)
Untuk meningkatkan penerimaan negara. Dengan mengenakan tarif
tertentu terhadap produk impor dan ekspor, negara dapat
meningkatkan penerimaan.
“
KeiretsuKeiretsu
KeiretsuKeiretsu
Keiretsu
, Proteksi Gaya Jepang!”
Kelompok Sumitomo mulai sebagai perusahaan penambang
tembaga sekitar 300 tahun yang lalu. Sekarang, kelompok ini terdiri
dari 20 perusahaan inti dan puluhan bisnis kecil yang berlokasi di
berbagai tempat di dunia dalam berbagai industri, termasuk komputer,
logam, baja, gelas, batu bara, real estate, bir, barang elektronik, dan
asuransi jiwa. Kelompok ini dipersatukan pertama dan paling penting
oleh ritual dan tingkah laku. Misalnya, setiap tahun presiden dari kedua
puluh perusahaan datang berkumpul dengan keluarga Sumitomo di
tempat semacam kuil untuk memperingati pendiri kelompok tersebut.
I N F O
164
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Sebagai tambahan, presiden bertemu secara terpisah setiap bulan
dengan apa yang disebut “
Hakusuikal
” atau “kelompok air putih”
untuk mendiskusikan masalah bisnis dari membuat rencana usaha baru
sampai memberikan dukungan untuk anggota kelompok yang sedang
mengalami kesulitan.
Kelompok Sumitomo adalah salah satu contoh dari suatu keiretsu-
konglomerat bisnis raksasa. Sering kali diberi label “perusahaan sama
dengan darah persaudaraan”, “famili bisnis” ini mendasar banyak
pengaturan bisnis Jepang.
Sistem keiretsu telah menempatkan perusahaan asing di posisi yang
tidak menguntungkan di Jepang. Kebanyakan konglomerat
memfokuskan kegiatannya di sekitar bank yang besar milik kelompok
mereka, sesuatu yang dilarang oleh undang-undang di Amerika
Serikat.
Hal ini membuat kelompok perusahaan ini bisa menanggung
kerugian tanpa khawatir mengenai menurunnya pemberian kredit
karena mereka akan selalu meminta kepada bank milik kelompok.
Perusahaan elektronik Jepang seperti NEC, Hitachi, dan Fujitsu
bersaing lewat harga tanpa harus khawatir mengenai kerugian dalam
keuangan. Keadaan ini membuat pesaing asing tidak mampu
berhadapan langsung dengan Jepang, bisnis asing dirugikan, demikian
pula konsumen global.
Keiretsu Sumitomo membantu anggota pada berbagai kejadian.
“Bank Sumitomo amat ahli dalam mengatur kulit kacang untuk
menghilangkan masalah,” kata Alicia Ogawa, seorang ahli analisis di
S.G Warburg Securities. Salah satu contoh terjadi ketika Bank Sumitomo
membantu keuangan Mazda pada awal tahun 1970-an dan berhasil
mengembalikan perusahaan dari keadaan yang nyaris bangkrut.
Anggota
keiretsu
Sumitomo menolong Mazda dengan menawarkan
dukungan keuangan dan menerima karyawan Mazda yang sudah
dirumahkan. Semua anggota
keiretsu
Sumitomo hanya membeli mobil
Mazda selama periode pemulihan perusahaan tadi.
Kebijakan perdagangan proteksionis dapat dilakukan suatu negara
dengan membuat berbagai hambatan atau rintangan. Hambatan-hambatan
tersebut di antaranya adalah:
1)
Kuota impor
Kuota impor adalah kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang
yang boleh diimpor, dengan tujuan melindungi produksi dalam negeri.
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
165
Dengan demikian, setelah mencapai jumlah tertentu dalam suatu
periode, pengimpor dilarang menambah jumlah barang yang diimpor.
2)
Kuota ekspor
Kuota ekspor adalah kebijakan menetapkan batas jumlah barang yang
dapat diekspor dengan tujuan menjamin persediaan barang tersebut
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
3)
Subsidi
Subsidi adalah kebijakan dengan cara memberikan subsidi (tunjangan)
kepada perusahaan yang memproduksi barang ekspor, sehingga harga
barang dari perusahaan tersebut bisa bersaing dengan barang luar
negeri. Dengan kata lain, pemberian subsidi akan membuat harga jual
barang menjadi lebih murah dan mampu bersaing dengan harga jual
barang luar negeri.
4)
Tarif impor
Tarif impor adalah kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap barang
yang diimpor agar harga barang impor menjadi lebih mahal. Dengan
demikian, perusahaan dalam negeri yang menghasilkan barang sejenis
bisa bersaing dengan barang impor. Pada umumnya, tarif impor
dikenakan dalam bentuk persentase dari nilai barang yang diimpor,
misalnya 10% atau 20%. Untuk bahan-bahan baku industri, suatu negara
biasanya akan mengenakan tarif impor yang rendah atau bahkan 0%.
Tarif impor dikenal dengan istilah pajak impor atau bea masuk.
5)
Tarif ekspor
Tarif ekspor adalah kebijakan mengenakan tarif atau bea terhadap
barang yang diekspor dengan tujuan untuk merangsang ekspor. Dengan
demikian, umumnya tarif dapat dikenakan sangat rendah atau bahkan
0%. Istilah lain dari tarif ekspor adalah pajak ekspor atau bea keluar.
Kebijakan tarif ekspor dan tarif impor, selain digunakan sebagai alat
proteksi, juga bermanfaat menambah penerimaan negara, karena
dengan adanya tarif, negara akan menerima sejumlah uang. Coba Kalian
cari, berapa jumlah tarif ekspor dan impor di APBN tahun 1998 dan
APBN tahun 2001 pada buku Ekonomi kelas XI.
6)
Premi
Premi adalah kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan
kepada perusahaan yang mampu memproduksi barang dengan kualitas
tinggi dan kuantitas (jumlah) tertentu. Pemberian premi diharapkan
bisa memacu produsen dalam negeri untuk bersaing dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya.
7)
Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah kebijakan melalui penetapan harga produk
secara berlainan untuk satu negara dengan negara lainnya. Kebijakan
166
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
ini dilakukan salah satunya dalam rangka perang tarif. Sebagai contoh,
bila negara X menganggap barang hasil produksinya yang diekspor ke
negara Y dikenakan tarif masuk yang tinggi, maka sebagai balasannya
bila negara Y mengimpor barang dari negara X, negara X akan
memberikan harga jual yang lebih tinggi.
Dengan adanya tindakan ini,
diharapkan negara Y akan menurunkan tarif masuknya terhadap
negara X.
8)
Larangan ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan melarang ekspor untuk barang-
barang tertentu dengan pertimbangan ekonomi, politik dan sosial
budaya. Dengan pertimbangan ekonomi, suatu negara melarang
mengekspor bahan-bahan baku industri yang dibutuhkan di dalam
negeri. Larangan ekspor dengan pertimbangan politik misalnya adanya
embargo ekonomi dari PBB, di mana Irak dilarang mengekspor minyak
bumi ke luar negeri. Sedangkan pertimbangan sosial budaya, misalnya
suatu negara melarang ekspor benda-benda bersejarah serta flora dan
fauna yang sudah langka.
9)
Larangan impor
Larangan impor adalah kebijakan melarang impor untuk barang-barang
tertentu dengan beberapa alasan. Alasan-alasan tersebut di antaranya
adalah untuk melindungi industri dalam negeri, untuk membalas
kebijakan perdagangan negara lain dan untuk menghemat devisa.
10)
Dumping
Dumping
adalah kebijakan menjual suatu barang di luar negeri dengan
harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan
kebijakan ini adalah memperluas dan menguasai pasar.
Dumping
bisa
dilakukan bila terdapat aturan(hambatan) yang jelas dan tegas sehingga
konsumen di dalam negeri tidak bisa membeli barang (yang di-
dumping
) dari luar negeri.
Sekilas
DumpingDumping
DumpingDumping
Dumping
Dumping
adalah praktik penjualan suatu komoditi ke luar negeri
dengan harga jauh lebih rendah dari tingkat harganya di pasaran
domestik, bahkan mungkin di bawah harga pokoknya. Tujuan
dump-
ing
adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan pemasok
dari negara lain
Dumping
hanya akan berhasil jika pasar luar negeri dan domestik
terpisah jauh secara geografis, dan tidak terbuka kesempatan untuk
menjual kembali ke negara asal. Dalam perdagangan internasional
I N F O
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
167
KEGIATAN
5. 2
dikenal tiga jenis dumping. (1)
persistent dumping
(dumping terus-
menerus) merupakan diskriminasi harga yang dilakukan secara
kontinu, tanpa mempedulikan protes dari negara lain. Praktik ini
pernah dijalankan Jepang sebelum Perang Dunia II untuk menerobos
dan memantapkan diri di pasaran luar negeri. (2)
sproradic dumping
dipraktikkan untuk melepas persediaan yang besar ke pasaran luar
negeri, dan biasanya didorong oleh kelesuan pasar domestik; (3)
preda-
tory dumping
(
dumping
untuk menghancurkan pesaing) dipraktikkan
untuk menghalau pesaing asing dari pasaran luar negeri yang menjadi
sasaran. Setelah pesaing mengundurkan diri dari pasaran yang dituju,
harga dinaikkan untuk menutup kerugian yang diderita sebelumnya.
Jenis dumping kedua dan ketiga, tidak dianggap membahayakan
oleh kebanyakan ahli ekonomi, karena tidak terlalu menggoyahkan
sendi-sendi perdagangan internasional. Sedang dumping jenis pertama
sangat mencemaskan, apalagi jika kebijakan ini didukung pemerintah
negara pengekspor. Dalam praktik, tuduhan adanya persistent dump-
ing sulit dibuktikan, karena pemerintah negara bersangkutan hanya
secara terselubung memberikan subsidi atau kemudahan ekspor
melalui pengaturan valuta asing yang diskriminatoris.
Secara internasional. Persetujuan Umum tentang Tarif dan
Perdagangan (
General Agr
eement on T
arifs and Trade - GATT
)
melarang praktik dumping dengan mengizinkan bea masuk yang tinggi
atas barang dumping.
Sumber:
Ensiklopedia Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Berikut ini contoh data perdagangan internasional yang berupa nilai
ekspor Indonesia ke berbagai negara pada tahun 2005 dalam satuan juta
dolar. Di antaranya, ke Hongkong 1.492,3; Jepang 18.049,1; negara Asia
lainnya 23.396,3; Afrika 1.669; Amerika Serikat 9.868,5; Kanada 464,3; negara
Amerika lainnya 1.330,4; Australia 2.227,6; negara Oceania lainnya 360,9;
Uni Eropa 10.238,4.
Coba Kalian pikirkan, apa yang terjadi bila barang yang dijual
dengan harga lebih murah ke luar negeri, membuat para pengimpor
di luar negeri tertarik untuk menjual kembali barang tersebut ke
negara asal, dengan alasan di negara asal barang tersebut dijual
dengan harga lebih mahal.
168
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
E. Devisa
Pada materi pertama di bab ini, telah dijelaskan bahwa salah satu
manfaat perdagangan internasional adalah sebagai sumber devisa. Devisa
yang diperoleh suatu negara dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.
Berikut ini kita akan membahas lebih lengkap mengenai devisa.
1. Pengertian Devisa
Devisa adalah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran internasional. Devisa bisa berbentuk mata uang asing, emas,
wesel, cek dan surat-surat berharga lainnya. Setiap negara pasti ingin
memiliki persediaan atau cadangan devisa yang cukup. Karena, dengan
adanya devisa negara bisa membeli barang-barang dari negara lain, bisa
membiayai perjalanan dinas ke luar negeri, bisa membayar cicilan utang
luar negeri dan lain-lain.
2. Macam Devisa
Devisa dapat digolongkan berdasarkan sumber dan wujudnya.
a.
Macam devisa berdasarkan sumbernya
1) Devisa kredit, yaitu devisa yang berasal dari kredit (pinjaman) luar
negeri.
2) Devisa umum, yaitu devisa yang berasal dari sumber lain (selain
kredit) seperti dari ekspor, penyelenggaraan jasa dan penerimaan
bunga modal.
b.
Macam devisa berdasarkan wujudnya
1) Devisa kartal, yaitu devisa yang berwujud uang logam dan uang
kertas.
2) Devisa giral, yaitu devisa yang berwujud surat-surat berharga
seperti wesel, cek, cek perjalanan (
travellers chegue
), IMO (
Inter-
national Money Order
) dan lain-lain. Apabila diinginkan, devisa
giral bisa diubah(dicairkan) menjadi devisa kartal.
3. Sumber Devisa
Dengan melakukan perdagangan internasional (ekspor), negara akan
memperoleh devisa. Akan tetapi, perdagangan internasional (ekspor)
bukanlah satu-satunya sumber untuk memperoleh devisa. Masih banyak
sumber lain untuk memperoleh devisa.
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
169
Secara lengkap, devisa dapat diperoleh melalui sumber-sumber berikut:
a.
Ekspor barang.
b.
Ekspor jasa, termasuk jasa pelayaran, jasa pariwisata.
c.
Penanaman modal asing ke dalam negeri. Penanaman modal asing
disebut juga dengan istilah penanaman modal langsung.
d. Pinjaman (utang) dari luar negeri.
e.
Pendapatan atas modal dan investasi di luar negeri seperti bunga dan
dividen.
f.
Hibah dan hadiah dari luar negeri.
g.
Hasil penjualan surat-surat berharga kepada penduduk luar negeri.
4. Fungsi Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.
Sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
b.
Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri termasuk bunganya.
c.
Sebagai alat pembiayaan hubungan luar negeri seperti biaya misi
kesenian, biaya perjalanan dinas, biaya korp diplomatik dan pemberian
bantuan luar negeri.
d. Sebagai sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai
pembangunan.
5. Tujuan Penggunaan Devisa
Sesuai dengan fungsinya, devisa digunakan dengan tujuan:
a.
Untuk membayar barang-barang konsumsi yang masih diimpor, seperti
handphone dan kain.
b.
Untuk membayar barang-barang modal yang masih diimpor, seperti
mesin.
c.
Untuk membayar jasa-jasa ke luar negeri seperti jasa pelayaran.
d. Untuk membiayai pengiriman tim kesenian dan olahraga.
e.
Untuk membiayai perjalanan dinas para pejabat ke luar negeri.
f.
Untuk membiayai korps diplomatik di luar negeri.
g.
Untuk membiayai para pemuda dan mahasiswa yang belajar di luar
negeri.
h.
Untuk memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang mengalami
musibah.
i.
Untuk membangun berbagai fasilitas umum di dalam negeri.
Contohnya, sebagian devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri,
selain digunakan untuk mengangsur cicilan utang dan bunga, juga
digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan di dalam
negeri.
170
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
F. Kurs (
Rate of Exchange
)
Setelah mempelajari cara-cara dan alat-alat pembayaran internasional,
ada satu hal penting yang perlu kita pelajari yang berkaitan dengan cara
dan alat pembayaran internasional. Hal penting itu adalah
kurs
.
Apa itu kurs? Mengapa harus ada kurs? Ada berapa macam kurs?
1. Arti dan Macam Kurs
Setiap negara di dunia memiliki mata uang sendiri-sendiri sehingga
kita mengenal rupiah (Indonesia), ringgit (Malaysia), peso (Philiphina), dolar
Amerika (Amerika), dolar Singapura (Singapura), dolar Australia (Austra-
lia), yuan (China) dan masih banyak lagi. Karena perbedaan pemakaian
mata uang di tiap negara maka muncullah kurs. Dengan adanya kurs, kita
bisa menghitung berapa nilai (harga) suatu barang bila dinyatakan dalam
berbagai mata uang negara lain.
Pada umumnya, kurs selalu menunjukkan perbandingan nilai berbagai
mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri (rupiah). Dengan
demikian, kurs bisa diartikan sebagai nilai tukar mata uang asing yang
dinyatakan dalam mata uang negeri sendiri. Di Indonesia, kurs dinyatakan
dalam rupiah, misalnya kurs beli US $ 1 = Rp9.000,-, ini berarti pedagang
valuta asing akan membeli 1 dolar Amerika dengan uang Rp9.000,-. Oleh
karena itu, bila pedagang valuta asing, membeli 1000 dolar Amerika maka
dia harus menyediakan uang rupiah sebanyak Rp9.000.000,- (1.000 x 9.000).
Agar memperoleh pemahaman yang lengkap dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan, perhatikan daftar kurs berikut.
Tabel 5.3 Kurs Uang Kertas
Asing
Beli (Rp)
Jual (Rp)
BI
CIC
AYU
BI
CIC
AYU
US$
9.470,0000
9.975,0000
9.970,0000
10.470,0000
9.995,0000 10.000,0000
Pound
16.985,3900 17.815,0000 17.820,0000
18.784,2300 17.895,0000 17.920,0000
Aust $
7.131,8600
7.485,0000
7.510,0000
7.890,1900
7.530,0000
7.545,0000
Sin %
5.679,5000
5.965,0000
5.980,0000
6.283,3800
5.995,0000
6.005,0000
MYR
0,0000
2.640,0000
2.610,0000
0,0000
2.650,0000
2.660,0000
HK $
1.218,7000
1.280,0000
1.280,0000
1.347,4400
1.285,0000
1.290,0000
Yen
85,7634
90,0500
89,5000
94,8627
90,3000
90,5000
Euro
11.532,5700 12.100,0000 12.1
10,0000
12.755,6000
12.130,000 12.160,0000
Logam
139.800
142.100
Mulia
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
171
Tabel 5.4 Kurs Transaksi Bank Indonesia
Mata Uang
Beli (Rp)
Jual (Rp)
US $
9.920,0000
10.020,0000
Pound
17.792,5100
17.976,8800
Aus $
7.470,7500
7.551,0700
Sin $
5.949,3800
6.013,3200
MYR
2.632,3500
2.659,5900
HK $
1.276,6100
1.289,5300
Yen
89,8388
90,7855
Euro
12.080,5800
12.207,3700
Sumber Kompas 22 Agustus 2005
Dari daftar kurs yang diambil dari koran Kompas di atas, tampak bahwa
ada dua macam kurs, yakni Kurs Uang Kertas Asing dan Kurs Transaksi
Bank Indonesia. Mengapa ada dua macam kurs dan apa perbedaannya?
Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki tanggung jawab untuk
menjaga kestabilan nilai rupiah. Oleh karena itu, Bank Indonesia
menetapkan kurs konversi (kurs pertukaran) sebagai patokan dalam
kegiatan ekonomi. Kurs konversi yang ditetapkan Bank Indonesia terdiri
atas dua macam, yaitu:
a. Kurs Uang Kertas Asing (UKA)
Kurs UKA (Uang Kertas Asing) adalah kurs yang dipakai sebagai
patokan dalam jual beli uang kertas asing, seperti uang kertas dolar AS,
uang kertas yen dan lain-lain. Pada umumnya, jual beli uang kertas asing
terjadi di
money changer
(lembaga pertukaran uang) atau di bank-bank
yang melayani jual beli uang kertas asing. Jual beli uang kertas asing bisa
juga melibatkan para makelar. Kegiatan jual beli uang kertas asing dilakukan
antara lain untuk memenuhi kebutuhan para turis akan rupiah dan untuk
memberi keuntungan dengan memanfaatkan naik turunnya nilai kurs. Dari
tabel kurs UKA di atas, tampak ada kurs beli UKA dan kurs jual UKA.
Kurs beli UKA adalah kurs yang dipakai bila pedagang valuta asing (mata
uang asing) sedang membeli valas. Adapun kurs jual UKA adalah kurs yang
dipakai bila pedagang valas sedang menjual valas. Yang dimaksud
pedagang valas adalah
money changer
(lembaga pertukaran uang), bank
devisa dan makelar valas.
Setiap pedagang valas bisa menentukan kurs jual UKA dan kurs beli
UKA yang diinginkannya dalam rangka meraih keuntungan tertentu, asal
172
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
tetap berpedoman pada kurs beli dan jual UKA yang sudah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, besarnya kurs beli UKA dan kurs
jual UKA yang ditentukan para pedagang menjadi beragam, akan tetapi
besarnya tidak akan jauh berbeda dengan nilai kurs beli UKA dan kurs jual
UKA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dari daftar kurs di atas hanya
diperlihatkan kurs beli UKA dan kurs jual UKA yang berasal dari 3 lembaga,
yang pertama adalah kurs dari BI (Bank Indonesia) yang berlaku sebagai
patokan bagi pedagang valas, yang kedua dan ketiga adalah kurs dari dua
money changer
yang terkenal di Jakarta yaitu CIC (
Center Investment Cor-
poration
) dan AYU.
b. Kurs Transaksi
Kurs Transaksi adalah kurs yang dipakai sebagai patokan dalam
melakukan transaksi yang melibatkan mata uang asing. Dalam kurs transaksi
juga dikenal adanya kurs beli dan kurs jual seperti yang tampak dalam
daftar kurs di atas. Meskipun demikian, bukan berarti bank melakukan jual
beli uang kertas asing seperti yang terjadi di
money changer
. Adanya kurs
beli dan kurs jual di sini hanya untuk memperjelas posisi bank dalam
bertransaksi. Misalnya nasabah A membawa uang rupiah dan ingin
memindahbentukkan menjadi uang asing (misalnya, mentransfer ke luar
negeri) berarti nasabah tersebut sedang membutuhkan uang asing. Oleh
karena itu, dia harus membeli uang asing tersebut. Jika nasabah A pembeli,
berarti posisi bank sebagai penjual, sehingga bank akan mengenakan kurs
jual-transaksi pada nasabah A.
Sebaliknya, bila nasabah B di Jakarta memiliki uang asing serta ingin
mengirimkan untuk anaknya di Bandung sebagai biaya kuliah, itu berarti
nasabah B ingin menjual uang asing dan memindahbentukkannya menjadi
rupiah. Karena nasabah B menjual, berarti posisi bank sebagai pembeli,
sehingga bank akan mengenakan kurs beli transaksi kepada nasabah B.
Mengenai pengenaan kurs beli dan kurs jual pada nasabah bisa kalian
lihat lagi pada pelajaran di kelas X tentang pasar valuta asing.
Contoh: Ibu Ani ingin mentransfer uang untuk anaknya di Amerika.
Karena di Amerika berlaku dolar Amerika maka uang rupiah yang dibawa
ibu Ani harus ditransfer dengan dikenakan kurs transaksi. Dalam transaksi
ini, ibu Ani akan dikenakan kurs jual karena posisi bank sebagai penjual
dolar kepada ibu Ani, uang dolar tersebut kemudian ditransfer ke luar
negeri.
Selain untuk patokan transfer, kurs transaksi juga dipakai sebagai
patokan dalam pengambilalihan wesel ekspor dan pencairan pinjaman luar
negeri. Besarnya nilai kurs transaksi ditentukan oleh Bank Indonesia,
contohnya bisa dilihat pada daftar kurs di atas. Bank-bank lain
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
173
diperbolehkan menentukan sendiri besarnya kurs transaksi dalam rangka
meraih keuntungan tertentu, asalkan tetap berpedoman pada besarnya kurs
transaksi yang ditetapkan Bank Indonesia. Dengan demikian, nilai kurs
transaksi yang ditetapkan bank-bank lain nilainya tidak akan jauh berbeda
dengan kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Baik kurs transaksi maupun kurs uang kertas asing ditetapkan setiap
hari oleh Bank Indonesia. Ini berarti nilai kurs transaksi berbeda dari hari
ke hari. Selain dikenal kurs jual dan kurs beli, dikenal juga istilah kurs tengah
(middle rate exchange). Kurs tengah atau kurs rata-rata diperoleh dari {(kurs
jual + kurs beli) : 2}. Kurs tengah digunakan untuk keperluan transaksi
antar bank dan juga untuk keperluan analisis teori-teori perubahan kurs.
Pada pembahasan selanjutnya, kurs tengah digunakan sebagai dasar analisis
untuk mempermudah pemahaman tentang sistem kurs.
2. Menafsirkan Perubahan Kurs dengan Benar
Di koran atau di televisi sering diumumkan perubahan kurs dari waktu
ke waktu. Bagaimana cara menafsirkan perubahan kurs tersebut dengan
benar?
Kita harus berhati-hati dalam menafsirkan perubahan kurs. Kita harus
bisa menyimpulkan dengan benar, kapan nilai rupiah menguat dan kapan
melemah. Agar jelas, perhatikan ilustrasi berikut ini yang menggambarkan
perubahan kurs uang kertas asing yang ditetapkan Bank Indonesia.
Senin 1 Oktober 200....
Kurs beli
Kurs jual
US$ 1 = Rp9.000,-
US$ = Rp9.500,-
Selasa, 2 Oktober 200....
Kurs beli
Kurs jual
US$ 1 = Rp10.000,-
US$ 1 = Rp11.000,-
174
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Dari ilustrasi pada tabel di atas tampak bahwa kurs mengalami
perubahan. Apabila dibandingkan dengan hari Senin, betulkah kurs (nilai
tukar) rupiah terhadap dolar AS pada hari Selasa semakin menguat?
Bukankah pada hari Selasa nilai rupiah tampak lebih besar dibanding hari
Senin?
Jawabannya, pada hari Selasa nilai tukar rupiah terhadap dolar justru
semakin melemah(turun). Mengapa demikian? Misalnya, pada hari senin pak
Toni ingin membeli US $ 1000. Oleh
money changer
pak Toni dikenakan kurs
jual (karena posisi money changer sebagai penjual) yakni US $ 1 = Rp9.500,-.
Dengan demikian, untuk membeli US $ 1000 pak Toni harus membayar dengan
uang rupiah sebanyak Rp9.500.000,- (1000 x Rp9.500,-). Akan tetapi, bila pak
Toni membeli US $ 1000 pada hari Selasa, pak Toni harus membayar dengan
uang rupiah sebanyak Rp11.000.000,- (1000 x Rp11.000,-).
Pada hari Senin, untuk membeli US $ 1000 cukup disediakan uang
Rp9.500.000,-.
Pada hari Selasa, untuk membeli US $ 1000 harus disediakan uang
Rp11.000.000,-
Kesimpulan :
Pada hari Selasa nilai tukar rupiah terhadap dolar
semakin melemah.
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perubahan
Kurs
Mempelajari perubahan kurs sangat penting. Kalian tentu masih ingat
peristiwa krisis moneter yang melanda Indonesia mulai tahun 1997. Kurs
rata-rata yang biasanya US $ 1 = Rp2.600,-, setelah terjadi krisis moneter
tiba-tiba mencapai US $ 1 = Rp9.000,-. Akibatnya, perusahaan-perusahaan
yang berbahan baku impor menjadi sangat terpukul, karena harga bahan-
bahan baku impor menjadi sangat mahal. Untuk membeli bahan baku impor
seharga US $ 1000, dulu hanya diperlukan uang Rp2.600.000,-. Setelah krisis
moneter, untuk bahan baku impor seharga US $ 1000 harus dikeluarkan
uang Rp9.000.000,-s. Akibatnya, banyak perusahaan gulung tikar dan mem-
PHK puluhan ribu karyawannya. Inflasi pun menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam perekonomian Indonesia. Bahkan, sampai saat ini pun
Indonesia masih terus berjuang memperbaiki perekonomiannya.
Kurs (nilai tukar) memang tidak tetap. Kurs selalu berubah, bahkan
dalam sehari kurs bisa berubah sampai 9 kali. Mengapa kurs selalu berubah?
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
175
Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan kurs. Faktor-
faktor tersebut di antaranya adalah:
a. Sistem Kurs yang Dianut
Ada tiga macam sistem kurs, yaitu sistem kurs bebas, sistem kurs tetap
dan sistem kurs mengambang terkendali. Sistem kurs yang dianut suatu
negara sangat mempengaruhi cepat lambatnya perubahan kurs. Pada sistem
kurs bebas, kurs sangat mudah berubah. Pada sistem kurs tetap, kurs
tidak pernah berubah (kecuali diinginkan oleh pemerintah). Pada sistem
kurs mengambang terkendali, perubahan kurs bisa dikendalikan
pemerintah.
b. Selera (Cita Rasa) Masyarakat
Selera masyarakat yang meningkat pada produk suatu negara,
membuat permintaan terhadap produk negara tersebut juga meningkat.
Peningkatan permintaan terhadap produk negara tersebut, tentu akan
diikuti oleh peningkatan permintaan terhadap mata uang negara tersebut
(untuk membayar impor). Sehingga, nilai tukar mata uang negara tersebut
juga akan meningkat. Itu berarti, bila masyarakat Indonesia sangat menyukai
produk-produk Amerika maka pada akhirnya akan menaikkan nilai tukar
dolar Amerika.
c. Keadaan Neraca Pembayaran
Apabila neraca pembayaran Indonesia mengalami surplus (lebih),
itu berarti telah terjadi kelebihan permintaan terhadap rupiah. Permintaan
yang lebih terhadap rupiah akan menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami
kenaikan sehingga terjadilah perubahan kurs.
d. Adanya Kebijakan Devaluasi dan Revaluasi
Adanya kebijakan devaluasi dan revaluasi yang dilakukan pemerintah
bisa menyebabkan terjadinya perubahan kurs. Karena, yang dimaksud
dengan devaluasi adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk
menurunkan nilai mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang
asing dengan tujuan meningkatkan ekspor. Sedangkan revaluasi adalah
kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menaikkan nilai mata uang
dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing karena keadaan ekonomi
sudah memungkinkan. Tentang devaluasi dan revaluasi bisa kalian baca
lagi di buku Ekonomi kelas X mengenai Kebijakan Moneter.
176
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
e. Keadaan Kurs Antarnegara Maju
Jika kurs di negara-negara maju mengalami perubahan, maka perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap kurs negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Mengapa demikian? Karena, negara-negara maju memiliki
pengaruh kuat terhadap perekonomian negara berkembang. Negara-negara
maju umumnya bertindak sebagai pemberi pinjaman kepada negara-negara
berkembang, sehingga bila kurs antar negara maju berubah maka perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap kurs negara berkembang sebagai
penerima pinjaman. Agar lebih jelas, bacalah sekilas info berikut.
“Per
ubahan Kurs (Nilai T
ukar) di Negara-negara
Maju bisa Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah
Tahun 1995/1996 tercatat kenaikan nilai tukar dolar Amerika
terhadap yen. Kekhawatiran yang berlebihan terhadap tingkat inflasi
dan defisit transaksi berjalan Amerika Serikat sempat menekan nilai
tukar dolar Amerika terhadap yen menjadi di bawah 80 yen per dolar
pada awal periode laporan. Namun, sejalan dengan kesepakatan
negara-negara Kelompok G-7 dan membaiknya perekonomian
Amerika Serikat, nilai tukar dolar Amerika terhadap yen mulai
menguat kembali sejak Juli 1995 dan pada akhir periode laporan
mencapai sekitar 107 yen per dolar. Bagi Indonesia, melemahnya yen
terhadap dolar Amerika memberikan dampak mengurangi beban
pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri Indonesia karena
sebagian utang Indonesia terdiri atas valuta asing yang mengalami
depresiasi terhadap dolar Amerika seperti yen Jepang dan mark
Jerman.
Akibat dari naiknya nilai tukar dolar Amerika terhadap yen, maka
nilai tukar rupiah terhadap yen juga mengalami kenaikan (apresiasi)
sebesar 13,27%.
f. Kekuatan Permintaan dan Penawaran
Pada umumnya, perubahan kurs disebabkan oleh perubahan kekuatan
permintaan dan penawaran terhadap suatu mata uang. Bila permintaan
terhadap suatu mata uang bertambah, sedang penawarannya tetap, maka
nilai tukar (kurs) mata uang tersebut akan meningkat. Sebaliknya bila
permintaan terhadap suatu mata uang berkurang, sedangkan penawarannya
tetap maka nilai tukar (kurs) mata uang tersebut akan menurun.
I N F O
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
177
0
S
0
S
1
D
1
E
1
E
D
0
Q
Q
0
Q
1
8000
Rp per dolar AS
(jumlah dolar AS)
4. Sistem Kurs
Di awal telah dijelaskan bahwa salah satu faktor yang bisa
mempengaruhi perubahan kurs adalah sistem kurs yang dianut negara yang
bersangkutan. Ada tiga macam sistem kurs yang bisa dipilih untuk dianut
suatu negara, yaitu sistem kurs tetap, sistem kurs bebas dan sistem kurs
mengambang terkendali. Berikut ini kita akan membahas satu per satu
sistem-sistem tersebut. Untuk mempermudah pemahaman maka kurs yang
dipakai untuk menjelaskan grafik diasumsikan sebagai kurs tengah, yakni
nilai tengah atau rata-rata dari kurs jual dan kurs beli.
a. Sistem Kurs Tetap (
Fixed Exchange Rate System
)
Pada sistem ini, kurs ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah
menetapkan bahwa US $ 1 = Rp8.000,- dan 1 yen = Rp5.000,-. Akan tetapi,
pada kenyataannya walaupun kurs sudah ditetapkan pemerintah, kurs masih
mengalami perubahan. Perubahan kurs tersebut terjadi karena adanya
perubahan kekuatan permintaan dan penawaran. Kadang terjadi kelebihan
permintaan dan kadang terjadi kelebihan penawaran. Agar kurs berada di
tingkat yang sudah ditetapkan, pemerintah harus meredam efek dari
kelebihan permintaan atau penawaran tersebut.
Jika terjadi kelebihan permintaan, pemerintah akan menjual persediaan
mata uang untuk memenuhi kelebihan permintaan tersebut. Dan, bila terjadi
kelebihan penawaran, pemerintah akan membeli kelebihan penawaran
tersebut. Perhatikan grafik berikut:
Gambar 5.1
Gambar 5.1
Gambar 5.1
Gambar 5.1
Gambar 5.1
Grafik Sistem Kurs Tetap
Pada awalnya, pemerintah menetapkan nilai tukar (kurs) rupiah
terhadap dolar Amerika adalah US $ 1 = Rp8.000,-. Karena impor barang
dari Amerika meningkat maka permintaan terhadap dolar Amerika juga
178
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
meningkat, dari Q0 menjadi Q1 yang akhirnya membuat kurva permintaan
bergeser dari D0 ke D1. Apabila pemerintah tidak campur tangan maka
akan terbentuk tingkat kurs yang baru sebesar E1. Oleh karena itu, agar
tingkat kurs tetap pada US $ 1 = Rp8.000,- maka pemerintah (melalui Bank
Sentral) akan menjual cadangan dolar Amerika sehingga kurva penawaran
dolar Amerika akan bergeser ke kanan dari S0 ke S1 dan terbentuklah tingkat
kurs yang besarnya sama dengan tingkat semula yakni US $ 1 = Rp8.000,-.
b. Sistem Kurs Bebas (
Freely Floating Exchange Rate
System
)
Pada sistem ini, kurs bebas bergerak naik turun tanpa adanya campur
tangan pemerintah. Kurs bergerak naik turun sesuai dengan kekuatan tarik
menarik antara permintaan dan penawaran. Sistem kurs bebas disebut juga
dengan istilah “Sistem Kurs Mengambang”. Selanjutnya, perhatikan grafik
berikut.
Gambar 5.2
Gambar 5.2
Gambar 5.2
Gambar 5.2
Gambar 5.2
Grafik Sistem Kurs Bebas
Pada awalnya, tingkat kurs yang terjadi adalah di titik E0 sebagai titik
keseimbangan. Bila impor terhadap barang-barang Amerika meningkat,
maka permintaan terhadap dolar Amerika untuk membayar impor juga
meningkat, sehingga kurva permintaan dari D0 akan bergeser ke D1. Hal
itu mengakibatkan kurs keseimbangan bergeser ke E1. Pada titik E1, nilai
tukar rupiah adalah Rp7.000,- per dolar AS atau US $ 1 = Rp7.000,-. Maka,
dikatakan bahwa nilai dolar Amerika telah mengalami peningkatan
(apresiasi) terhadap rupiah, karena sebelumnya 1 dolar Amerika hanya senilai
Rp6.000,- (titik E0).
Sebaliknya, bila impor terhadap barang-barang Amerika menurun maka
permintaan terhadap dolar Amerika juga menurun yang pada akhirnya akan
menggeser kurva permintaan dari D0 menjadi D2. Akibatnya, tingkat kurs
keseimbangan bergeser ke titik E2 yaitu US $ 1 = Rp5.000,-. Ini berarti nilai
0
Q
2
E
2
E
0
E
1
D
1
S
D
0
D
2
Q
Q
0
Q
1
5000
6000
7000
Rp per dolar AS
(jumlah dolar AS)
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
179
dolar Amerika mengalami penurunan (depresiasi) terhadap rupiah. Yang
perlu diingat dalam sistem kurs bebas adalah bahwa berapa pun harga
keseimbangan (baik pada E
0
, E
1
, atau E
2
), maka jumlah devisa yang
diperjualbelikan merupakan jumlah keseimbangan, yakni jumlah yang
diminta = jumlah yang ditawarkan.
Kebaikan dari sistem kurs bebas adalah:
1) Pemerintah tidak perlu menyediakan cadangan devisa untuk
mengendalikan kurs.
2)
Tidak ada pasar gelap yang memanfaatkan perbedaan tingkat kurs.
3)
Tidak ada defisit atau surplus neraca pembayaran karena mekanisme
pasar akan segera menyeimbangkan defisit dan surplus menjadi neraca
pembayaran yang seimbang.
Adapun keburukan dari sistem kurs bebas adalah kurs mudah sekali
berubah-ubah, sehingga menimbulkan ketidakpastian transaksi ekspor,
impor dan transaksi-transaksi lain yang berkaitan dengan mata uang asing.
c. Sistem Kurs Mengambang Terkendali (
Managed
Floating Exchange Rate System
)
Pada sistem ini, tinggi rendahnya kurs ditentukan oleh mekanisme pasar.
Yakni, ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan dan
penawaran. Akan tetapi, dalam sistem ini pemerintah masih dapat
mengendalikan tingkat kurs bila kurs bergerak naik atau turun melampau
batas yang telah ditetapkan. Contohnya, ditetapkan bahwa kurs boleh naik
atau turun dengan batas 1% di atas atau 1% di bawah kurs yang telah
ditentukan. Apabila ternyata kurs naik melebihi 1% maka pemerintah akan
menjual cadangan devisa. Dan, bila ternyata kurs turun melampaui 1%,
pemerintah akan membeli kelebihan devisa. Semua itu dilakukan pemerintah
dengan tujuan agar kurs kembali ke tingkat yang telah ditentukan. Agar
jelas, perhatikan grafik berikut!
Grafik 5.3
Grafik 5.3
Grafik 5.3
Grafik 5.3
Grafik 5.3
Sistem Kurs Mengambang terkendali
0
Q
8000
8000 + 80
8000 – 80
Rp per dolar AS
(jumlah dolar AS)
S
0
D
0
180
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Pada awalnya, tingkat kurs ditentukan sebesar US $ 1 = Rp8.000,-. Kurs
diperbolehkan naik atau turun dengan batas 1% di atas atau 1% di bawah
tingkat tersebut. Itu berarti, kurs boleh naik sampai US $ 1 = Rp8.080,-
{Rp8.000,- + (1% x Rp8.000,-)}, dan kurs boleh turun sampai US $ 1 = Rp7.920,-
{Rp8.000,- – (1% x Rp8.000)}. Apabila permintaan terhadap barang impor
Amerika sangat tinggi yang berakibat permintaan terhadap dolar Amerika
mengalami peningkatan, dan kurs berubah menjadi US $ 1 = Rp8.100,- maka
pemerintah akan menjual cadangan dolar Amerika yang dimiliki untuk
memenuhi kelebihan permintaan tersebut, sehingga kurs kembali pada
rentang antara Rp7.920,- sampai dengan Rp8.080,- per dolar Amerika.
Sebaliknya, bila kurs turun menjadi US $ 1 = Rp7.900,- akan terjadi
kelebihan penawaran terhadap dolar Amerika. Dan, pemerintah akan
membeli kelebihan penawaran tersebut agar kurs tetap berada pada rentang
Rp7.920,- sampai dengan Rp8.080,- per dolar Amerika.
Campur tangan pemerintah dalam mengendalikan kurs bisa dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Contoh campur tangan pemerintah
secara langsung adalah dengan membeli atau menjual valuta asing. Campur
tangan secara langsung disebut
dirty floating
. Adapun contoh campur tangan
pemerintah secara tidak langsung adalah dengan menaikkan atau
menurunkan tingkat suku bunga. Campur tangan secara tidak langsung
disebut
clean floating
.
Apa perbedaan pokok sistem kurs tetap dengan sistem
kurs mengambang terkendali?
Jika dibaca secara mendalam dan seksama, bukankah sistem kurs
tetap dan sistem kurs mengambang terkendali hampir sama?
Bukankah sesungguhnya keduanya sama-sama
memerlukan campur
tangan pemerintah
untuk mengendalikan kurs ke tingkat yang telah
ditentukan?
Lalu, apa sebenarnya perbedaan pokok dari kedua sistem
tersebut? Pada sistem kurs tetap, pemerintah harus mengendalikan
ke tingkat yang sudah ditetapkan, yang menunjuk hanya pada satu
nilai tertentu, misal US $ 1 = Rp5.000,-. Nilai ini harus dipertahankan
terus menerus oleh pemerintah. Sedangkan pada sistem kurs
mengambang terkendali, pemerintah masih memberi kelonggaran
pada kurs untuk bergerak naik turun dengan batas-batas tertentu
(misalnya 1%) dari nilai yang sudah ditentukan. Apabila batas itu
dilampaui, baru pemerintah ikut campur mengendalikannya.
I N F O
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
181
5. Menghitung Nilai Tukar Valuta (Mata Uang)
Berdasarkan Kurs yang Berlaku
Di kelas X, pada materi pasar valuta asing kita sudah pernah
mempelajari cara menghitung nilai tukar valuta berdasarkan kurs yang
berlaku. Berikut ini kita akan mengulangnya kembali dengan lebih rinci
dalam bentuk contoh-contoh.
1.
Fita datang ke Money Changer A untuk membeli 1000 dolar Amerika.
Kurs yang sedang berlaku di Money Changer A sebagai berikut:
Kurs Beli
Kurs Jual
US $ 1 = Rp10.060,-
US $ 1= Rp10.080,-
Yen 1 = Rp86,50
Yen 1 = 1 = Rp87,50
Jika Fita membeli dolar Amerika, maka posisi Money Changer A adalah
sebagai penjual. Sehingga pada Fita dikenakan kurs jual. Dengan
demikian, untuk membeli 1000 dolar Amerika Fita harus membayar
dengan uang Rp10.080.000,- (1000 x Rp10.080,-).
2.
Firman datang ke Money Changer A untuk menjual 1000 yen dan
menukarnya menjadi rupiah. Kurs yang sedang berlaku di Money
Changer A adalah sama seperti yang tercantum di atas. Bila firman
menjual yen, maka posisi Money Changer A adalah sebagai pembeli.
Sehingga, pada Firman dikenakan kurs beli. Dengan demikian, dari
penjualan 1000 yen Firman akan memperoleh uang rupiah sebanyak
Rp86.500,-.
3.
Fita yang sudah membeli 1000 dolar Amerika, dua hari kemudian datang
lagi ke Money Changer A untuk menjual dolarnya. Saat ini kurs sudah
berubah menjadi:
Kurs Beli
Kurs Jual
US $ 1 = Rp10.200,-
US $ 1 = Rp10.250,-
CONTOH SOAL
182
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
KEGIATAN
5.3
Karena Fita menjual, maka pada Fita dikenakan kurs beli sebab posisi
Money Changer A sebagai pembeli. Dengan menjual kembali uang 1000
dolar Amerika, Fita akan memperoleh uang sebanyak Rp10.200.000,-. Dengan
demikian, dari jual beli valas Fita telah memperoleh keuntungan sebesar
Rp10.200.000,- – Rp10.080.000,- = Rp120.000,-, karena dengan bermodalkan
uang Rp10.080.000,- dua hari kemudian uang Fita telah berubah menjadi
Rp10.200.000,-. Jual beli dengan memanfaatkan perubahan kurs seperti inilah
yang dilakukan oleh para spekulan dengan harapan memperoleh
keuntungan. Bisa dibayangkan keuntungan yang didapat bila yang dibeli
awalnya bukan 1000 dolar tapi 1.000.000 dolar Amerika. Sebagai kuncinya,
bila ingin mendapatkan keuntungan dari jual beli valas, seseorang (spekulan)
harus menunggu kurs beli yang dikenakan money changer naik lebih tinggi
dibanding kurs jual yang dikenakan money changer sebelumnya.
Kunjungilah
money changer
atau bank devisa yang ada di sekitar
tempat tinggalmu. Coba praktikkan apa yang dilakukan Fita pada
contoh 1 dan 3. Mulailah dengan modal yang kecil. Kumpulkan setiap
keuntungan yang kalian peroleh!
“ Mengapa Cina Lebih Suka bila Nilai T
ukar Y
uan Lemah?”
Di Indonesia pemerintah begitu bangga bila tren nilai tukar ru-
piah terus menguat terhadap dolar AS. Penguatan itu seolah dijadikan
sebagai standar keberhasilan pemerintah. Padahal, kebijakan itu keliru.
Kebijakan pemerintah membuat rupiah kuat justru tindakan
kontraproduktif, memorakporandakan strategi pengusaha, dan
memperlemah daya saing industri nasional.
Beda dengan Pemerintah Cina. Mereka bukan hanya memiliki
strategi yang jelas, sikap birokrasi yang melayani, tetapi juga berusaha
mati-matian mempertahankan kebijakan yuan lemah.
Dengan nilai tukar yuan lemah berarti semua produk Cina bisa
dibeli dengan harga yang sangat murah, sehingga produk China
I N F O
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
183
memiliki daya saing yang tinggi. Produk mereka tak hanya membanjiri
pasar Asia, tetapi juga ke pasar Eropa, Amerika Latin, dan Amerika
Utara. Hal inilah yang membuat produk China dimusuhi di berbagai
pasar.
Dikutip dengan perubahan Sumber Kompas, 11 Februari 2006
G. Cara Pembayaran Internasional
Di depan telah dijelaskan mengenai devisa. Devisa adalah semua benda
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional, bisa berbentuk
mata uang asing, emas, wesel, cek dan surat-surat berharga lain.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menggunakan devisa tersebut
dalam pembayaran internasional. Betulkah bila importir Indonesia ingin
membayar eksportirnya di Amerika, dia harus selalu mengantar sendiri
sejumlah uang dolar ke Amerika? Tidak adakah cara-cara pembayaran lain
yang lebih mudah, cepat dan aman?
Tentu saja ada. Itulah yang akan kita pelajari sekarang, dan umumnya
sebagian besar cara pembayaran internasional menggunakan jasa bank
sebagai perantara. Cara-cara pembayaran internasional tersebut meliputi:
1. Tunai (
Cash
)
Cara pembayaran tunai bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang
asing yang disebut valas (valuta asing) atau bisa juga dengan menggunakan
mata uang dalam negeri. Hal itu tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Pembayaran cara ini dilakukan bila eksportir belum kenal baik dengan
importir atau bila eksportir belum mempercayai importir.
2. Transfer Telegrafis
Transfer telegrafis atau cable order adalah cara pembayaran yang
dilakukan bank atas perintah nasabah dengan mengirimkan telegram, telex
atau telepon kepada bank di luar negeri, agar membayar sejumlah uang
kepada orang atau badan yang berhak menerimanya.
3.
Clearing Internasional
Clearing internasional
adalah pembayaran yang terjadi antar bank di
negara yang berlainan dengan cara memindahkan saldo kepada pihak yang
184
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
berhak sebagai hasil rekapitulasi (pengumpulan) transaksi tiap akhir hari
kerja. Dalam sistem ini diperlukan satu lembaga yang bertugas mengatur
tata cara transaksi yang disebut
clearing house
.
4. Wesel (
Bill of Exchange
)
Istilah lain dari wesel, yaitu
bill of exchange
,
commercial bill of ex-
change
,
draft
atau
trade bills
. Cara pembayaran dengan menggunakan wesel
paling umum dipakai dalam perdagangan. Wesel adalah surat yang ditulis
penjual (eksportir) yang berisi perintah kepada pembeli (importir) untuk
membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Dalam perdagangan internasional, cara pembayaran dengan menggunakan
wesel dapat mengikutsertakan peran bank agar lebih mudah, mengingat
jarak eksportir dan importir sangat jauh.
Cara pembayaran dengan wesel yang mengikutsertakan peran bank
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a.
Eksportir mengirimkan barang kepada importir melalui maskapai
pelayaran.
b.
Eksportir mengirimkan dokumen pengiriman kepada importir dan
memberitahukan adanya penarikan wesel.
c.
Eksportir datang ke bank A dengan membawa wesel yang sudah
dilampiri dokumen pengiriman.
d. Bank A membayar kepada eksportir. Bank A bersedia membayar karena
bank memperoleh keuntungan berupa bunga diskonto. Selain itu, pada
umumnya berlaku pula persyaratan bila importir tidak bisa membayar
pada saat jatuh tempo maka eksportirlah yang bertanggung jawab
melunasi wesel tersebut kepada bank.
e.
Selanjutnya bank A mengirimkan wesel tersebut kepada bank B di
negara tempat importir tinggal. Dengan diterimanya wesel, bank B
akan membayar kepada bank A. Pembayaran tidak dilakukan dengan
cara mengirimkan uang, tapi hanya dalam bentuk pencatatan saldo,
karena sebelumnya sudah ada perjanjian kerja sama antara bank A
dengan bank B.
f.
Langkah terakhir, bank B menagih kepada importir. Apabila importir
memiliki rekening di bank B maka bank B tinggal mengurangi jumlah
yang tersimpan di rekeningnya. Sebagai catatan, wesel yang belum jatuh
tempo dan sudah di-
accept
(diakui) oleh importir bisa diperjualbelikan
untuk mendapat keuntungan, di antaranya berupa bunga diskonto.
Wesel yang dipergunakan dalam perdagangan internasional dapat
digolongkan berdasarkan:
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
185
1)
Ada tidaknya dokumen, yang terdiri atas:
(a)
Clean draft
, yaitu wesel yang tidak disertai dokumen pengiriman.
Clean draft
dipakai oleh eksportir dan importir yang saling percaya.
(b)
Documentary draft
, yaitu wesel yang disertai dokumen pengiriman.
2)
Waktu pembayaran (
tenor
/
usance
). Terdiri atas:
(a)
Sight draft
, yaitu wesel yang harus segera dibayar setelah wesel
dan dokumen diperlihatkan. Ada kemungkinan pembayaran telah
terjadi sebelum penerimaan barang, karena umumnya pengiriman
barang membutuhkan waktu lebih lama dibanding pengiriman
wesel.
(b)
Arrival draft
, yaitu wesel yang dibayar bila barang sudah datang
(diterima).
(c)
Date draft
, yaitu wesel yang dibayar pada tanggal tertentu seperti
yang tercantum pada wesel.
5.
Letter of Credit
(
LC
)
Letter of credit
adalah surat pernyataan tertulis yang dibuat bank atas
permohonan nasabah (importir) untuk menyediakan sejumlah uang sebagai
pembayaran kepada eksportir. Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi
LC, yaitu:
a.
Opener
, yakni importir (pembeli) yang membuka LC di bank.
b.
Issuer
, yakni bank yang menyetujui pembukaan LC.
c.
Beneficiary
, yakni eksportir (penjual).
Selain tiga pihak di atas, umumnya transaksi LC masih menggunakan
jasa
confirming bank
, yakni bank yang bersedia menjamin transaksi LC.
Secara ringkas, transaksi LC menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Importir dan eksportir membuat perjanjian tentang cara pembayaran
menggunakan LC.
b.
Importir membuka LC pada bank di negaranya dengan mengisi surat
permohonan.
c.
Bank bersedia menandatangani LC bila permohonan importir disetujui.
d. Dengan penandatanganan LC oleh bank, berarti telah tersedia dana
(kredit) untuk menjamin pembayaran kepada eksportir.
e.
Confirming bank ikut membubuhkan tanda tangan pada LC untuk
memperkuat jaminan pembayaran kepada eksportir.
f.
Barang kemudian dikirim oleh eksportir.
g. Eksportir menarik (membuat tagihan) wesel kepada
issuer
dan
mengirimkan wesel yang disertai dokumen pengiriman barang kepada
issuer.
186
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
KEGIATAN
5.4
h.
Apabila wesel dan dokumen pengiriman barang sudah diterima dan
ditandatangani
issuer
, barang yang ada di pelabuhan bisa dikeluarkan
dan dikirimkan ke tempat importir.
i.
Selanjutnya,
issuer
membayar kepada eksportir, dan importir membayar
kepada issuer sesuai tanggal jatuh tempo.
6.
Private Compensation
Private compensation
adalah cara pembayaran yang dilakukan importir
dan eksportir dengan cara menukarkan utang piutang. Contohnya, Toni di
Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di
lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada Diki di Indonesia.
Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah transaksi, utang piutang
tersebut diselesaikan dengan cara: Toni membayar utangnya kepada Diki;
Najib membayar utangnya kepada Farhan.
7.
Open Account
Open
Account
adalah cara pembayaran dengan terlebih dulu
mengirimkan barang kepada importir tanpa disertai surat perintah
membayar dan dokumen pengiriman. Pembayaran diterima eksportir
beberapa waktu kemudian atau tergantung kesanggupan importir. Cara
pembayaran ini sangat berisiko bagi eksportir. Oleh karena itu, cara ini
sebaiknya dilakukan bila eksportir sudah mengenal (percaya) kepada
importir dan lokasi importir tidak terlalu jauh.
Jika tempat tinggalmu dekat dengan pusat kota, kunjungilah bank
yang melayani ekspor impor. Mintalah informasi mengenai cara-cara
pembayaran internasional. Mintalah contoh-contoh dokumen yang
digunakan dalam pembayaran internasional!
H. Alat Pembayaran Internasional
Benarkah hanya uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional? Tidak bisakah benda-benda lain digunakan sebagai alat
pembayaran internasional? Apabila disepakati oleh kedua pihak, bukan
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
187
hanya uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional,
emas dan barang lain juga dapat digunakan. Secara rinci, alat pembayaran
internasional terdiri atas:
1.
Uang, yang dimaksud uang di sini bisa berupa mata uang dari pihak
yang berpiutang (pengekspor) atau mata uang internasional tertentu
sesuai kesepakatan kedua belah pihak, misalnya dolar AS. Cara
penyampaiannya bisa dengan menggunakan telegrafis, transfer atau
wesel.
2.
Emas bila disepakati. Emas juga dapat digunakan sebagai alat
pembayaran. Jumlah emas yang harus diserahkan senilai dengan jumlah
uang yang harus dibayarkan.
3.
Barang-barang juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional. Penjualan barang yang dibayar kembali dengan barang
sudah dilakukan sejak lama dan dalam perdagangan internasional
disebut dengan istilah “perjanjian imbal balik” (
countertrade
). Bacalah
sekilas info berikut!
“Apa itu
Countertrades
Countertrades
Countertrades
Countertrades
Countertrades
”
Perdagangan Imbal-beli atau
countertrades
adalah perdagangan
yang menggunakan barang sebagai alat pembayaran. Itu berarti bila
negara A membeli barang dari negara B, negara A akan membangunnya
dengan sejumlah barang.
Sistem perdagangan imbal-beli sudah dikenal sepanjang sejarah
manusia. Manusia prasejarah, yang belum mengenal uang sebagai alat
pembayaran, mempratikkan sistem perdagangan imbal-beli dalam
bentuk paling sederhana, yaitu barter. Praktik perdagangan imbal-
beli dalam perdagangan internasional pun sudah dikenal sebelum
Perang Dunia II, tetapi pada akhir-akhir ini, terutama sejak terjadinya
krisis moneter internasional tahun 1982, makin banyak negara yang
menerapkan sistem perdagangan imbal beli termasuk Indonesia. Pada
umumnya, pola imbal-beli diatur dalam suatu perjanjian atau kontrak,
yang menyatakan kesediaan negara yang bersangkutan mengimpor
barang-barang dari negara lain yang menjadi mitra dagangnya apabila,
sebagai imbalannya, sang mitra bersedia pula membeli produk-
produk negara tersebut dengan nilai yang sama.
Indonesia menerapkan sistem perdagangan imbal-beli
(
counterpurchase
) sejak Januari 1982, yaitu dengan dikeluarkannya
I N F O
188
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Peraturan Pemerintah No. 1/1982. Kebijakan itu menetapkan bahwa
setiap pemasok (supplier) asing yang memenangkan kontrak
pembelian pemerintah di atas 500 juta rupiah diharuskan membeli,
atau memasarkan komoditi Indonesia di luar negeri.
Indonesia sudah mengadakan perjanjian perdagangan imbal-beli
dengan 25 negara, terutama Jerman Barat, Jepang, Kanada, dan
Singapura. Komoditi yang dibeli dari Indonesia dalam rangka imbal-
beli tersebut terutama adalah inti kelapa sawit, kayu lapis, aluminium
ingot, udang, biji coklat, tekstil, kopi, karet, rotan, rempah-rempah,
pasir silica, timah, nikel, dan lain-lain. Pada tanggal 31 Januari 1989
jumlah keseluruhan perdagangan tersebut mencapai nilai 1.964,71 juta
dolar Amerika.
Adam Smith
cara pembayaran internasional
clearing internasional
counter trades
David Ricardo
devisa
diskriminasi
dumping
ekspor
free trade
impor
keb. perdagangan internasional
keb. perdagangan proteksionis
kebijakan perdagangan bebas
kuota ekspor
kuota impor
kurs
kurs transaksi
kurs UKA
larangan ekspor
larangan impor
letter of credit (LC)
open account
perdagangan internasional
premi
privat compensation
sistem kurs
sistem kurs bebas
sistem kurs mengambang
terkendali
sistem kurs tetap
subsidi
tarif ekspor
tarif impor
Teori Keunggulan Komparatif
Teori Keunggulan Mutlak
transfer telegrafis
tunai
wesel (bill of exchange)
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
189
Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
1.1.
1.1.
1.
ArtiArti
ArtiArti
Arti:
Kegiatan menjual dan membeli produk yang terjadi
antar negara yang dilakukan individu dengan
individu, individu dengan pemerintah atau
pemerintah dengan pemerintah.
2.2.
2.2.
2.
ManfaatManfaat
ManfaatManfaat
Manfaat
a.
sebagai sumber devisa
b.
menjaga stabilitas harga
c.
memperluas lapangan kerja
d.
mendorong konsumsi
e.
memperluas alih teknologi
f.
memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi
sendiri
3.3.
3.3.
3.
Faktor-faktor yang mendorong
Faktor-faktor yang mendorong
Faktor-faktor yang mendorong
Faktor-faktor yang mendorong
Faktor-faktor yang mendorong
a.
perbedaan sumber daya alam
b.
selera (kesukaan)
c.
penghematan biaya produksi
d.
perbedaan teknologi
e.
ingin meningkatkan keuntungan
4.4.
4.4.
4.
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
a.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
-
mengendalikan ekspor dan impor
-
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
-
menyehatkan neraca pembayaran
b.
Macam kebijakan perdagangan internasional
b.1 Kebijakan perdagangan bebas
alasan-alasannya
-
mendorong persaingan antar pengusaha
-
mendorong penghematan biaya
-
menggerakkan perputaran modal, tenaga ahli dan
investasi
-
memberi pilihan luas bagi konsumen
b.2 Kebijakan perdagangan proteksionis
alasan-alasannya
-
perdagangan bebas hanya menguntungkan negara
maju
-
untuk melindungi industri dalam negeri yang baru
tumbuh
-
untuk membuka lapangan kerja
-
untuk menyehatkan neraca pembayaran
-
untuk meningkatkan penerimaan negara
Hambatan perdagangan proteksionis:
Hambatan perdagangan proteksionis:
Hambatan perdagangan proteksionis:
Hambatan perdagangan proteksionis:
Hambatan perdagangan proteksionis:
Kuota impor, kuota ekspor, subsidi, tarif impor, tarif ekspor,
premi, diskriminasi harga, larangan ekspor, larangan impor,
dumping.
c.c.
c.c.
c.
Teori perdagangan Internasional
Teori perdagangan Internasional
Teori perdagangan Internasional
Teori perdagangan Internasional
Teori perdagangan Internasional
c.1 Teori keunggulan mutlak (Adam Smith)
c.2 Teori keunggulan Komparatif (David Ricardo)
Cara Pembayaran Internasional
1.
Tunai
2.
Telegrafis Transfer
3.
Clearing Internasional
4.
Wesel (Bill of Exchange)
5.
Letter of Credit
6.
Private Compensation
7.
Open Account
Alat Pembayaran Internasional
1.
Uang
2.
Emas
3.
Barang
DevisaDevisa
DevisaDevisa
Devisa
1.1.
1.1.
1.
ArtiArti
ArtiArti
Arti
::
::
:
Semua benda yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran internasional
yang bisa berbentuk mata uang asing,
emas, wesel, cek dan surat-surat
berharga lainnya.
2.2.
2.2.
2.
MacamMacam
MacamMacam
Macam
Berdasarkan sumber:
Devisa kredit
Devisa Umum
Berdasarkan wujud:
Devisa Kartal
Devisa Giral
3.3.
3.3.
3.
SumberSumber
SumberSumber
Sumber
Ekspor barang, ekspor jasa, PMA/PML,
Pinjaman luar negeri, pendapatan atas modal
dan investasi dan lain-lain.
4.4.
4.4.
4.
FungsiFungsi
FungsiFungsi
Fungsi
a.
sebagai alat pembayaran barang dan jasa
impor
b.
Sebagai alat pembayaran cicilan utang +
bunga
c.
Sebagai alat pembiayaan hubungan luar
negeri
d.
Sebagai sumber pendapatan negara
5.5.
5.5.
5.
Tujuan Penggunaan:
Tujuan Penggunaan:
Tujuan Penggunaan:
Tujuan Penggunaan:
Tujuan Penggunaan:
a.
untuk membayar barang konsumsi - impor
b.
untuk membayar barang modal - impor
c.
untuk membayar jasa-jasa keluar negeri
d.
untuk membiayai pengiriman tim kesenian
e.
dan lain-lain
KursKurs
KursKurs
Kurs
1.1.
1.1.
1.
ArtiArti
ArtiArti
Arti
::
::
:
Nilai tukar mata uang asing yang
dinyatakan dalam mata uang negeri
sendiri
2.2.
2.2.
2.
MacamMacam
MacamMacam
Macam
a.
Kurs Uang Kertas Asing (UKA) yaitu kurs
yang dipakai sebagai patokan dalam jual beli
uang kertas asing
b.
Kurs Transaksi, yaitu kurs yang dipakai
sebagai patokan dalam melakukan
transaksi yang melibatkan mata uang asing
3.3.
3.3.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan kurs
perubahan kurs
perubahan kurs
perubahan kurs
perubahan kurs
a.
sistem kurs yang dianut
b.
selera masyarakat
c.
keadaan neraca pembayaran
d.
kebijakan devaluasi dan revaluasi
e.
keadaan kurs antar negara-negara maju
f.
kekuatan permintaan dan penawaran
4.4.
4.4.
4.
Sistem kurs
Sistem kurs
Sistem kurs
Sistem kurs
Sistem kurs
a.
sistem kurs tetap
b.
sistem kurs bebas
c.
sistem kurs mengambang terkendali
5.5.
5.5.
5.
Menghitung nilai tukar valuta berdasar
Menghitung nilai tukar valuta berdasar
Menghitung nilai tukar valuta berdasar
Menghitung nilai tukar valuta berdasar
Menghitung nilai tukar valuta berdasar
kurs yang berlaku
kurs yang berlaku
kurs yang berlaku
kurs yang berlaku
kurs yang berlaku
a.
bila konsumen membeli valuta asing akan
dikenai kurs jual, karena posisi money
changer (pedagang valas) adalah sebagai
penjual.
b.
Bila konsumen menjual valuta asing akan
dikenai kurs beli, karena posisi money
changer (pedagang valas) adalah sebagai
pembeli
RANGKUMAN
190
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Evaluasi Akhir Bab
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mendorong terjadinya
perdagangan internasional, kecuali . . . .
A. selera (kesukaan)
B. perbedaan teknologi
C. penghematan biaya produksi
D. persamaan pendapatan
E. perbedaan sumber daya alam
2.
Apel Washington dan Amerika memiliki kualitas dan rasa khusus
dibanding apel-apel lain. Apel Amerika lebih murah diproduksi di
Amerika karena cocok dengan iklim Amerika. Dalam hal ini Amerika
memiliki . . . .
A. keunggulan apel
D. kerugian mutlak
B. keunggulan mutlak
E. kerugian komparatif
C. keunggulan komparatif
3.
Yang bukan manfaat perdagangan internasional adalah . . . .
A. menjaga stabilitas harga
D. sebagai sumber devisa
B. mendorong alih teknologi
E. menambah tenaga kerja
C. memperluas konsumsi
4.
Kebijakan perdagangan yang memberlakukan berbagai rintangan dan
hambatan perdagangan disebut kebijakan . . . .
A. perfeksionis
D. proteksi
B. liberal
E. dem
okratis
C. komunis-sosialis
5.
Apabila dua negara mengadakan hubungan perdagangan karena
perbedaan iklim maka akan memberikan . . . .
A. keunggulan sepadan
D. keunggulan komparatif
B. keunggulan berbeda
E. keunggulan komunikatif
C. keunggulan mutlak
6.
Yang merupakan alasan dipergunakannya kebijakan perdagangan bebas
adalah . . . .
A. dapat melindungi industri dalam negeri
B. dapat mendorong penghematan biaya
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
191
C. untuk membuka lapangan kerja dalam negeri
D. untuk mengurangi pengangguran
E. untuk mengurangi persaingan antar pengusaha
7.
Bila produsen menjual dengan harga lebih murah di pasar luar negeri
dibanding dengan harga di pasar dalam negeri maka disebut . . . .
A. kuota
D. subsidi
B. tarif ekspor
E.
premi
C. dumping
8.
Dalam pembayaran internasional dapat dipergunakan LC, yakni . . . .
A. surat pernyataan tertulis yang dibuat bank atas permohonan
nasabah (importir) untuk menyediakan sejumlah uang sebagai
pembayaran kepada eksportir.
B. surat pernyataan yang dibuat eksportir kepada bank agar
menyediakan uang bagi importir
C. surat yang ditulis penjual yang ditujukan kepada pembeli agar
menyerahkan barang
D. surat pernyataan pembayaran utang oleh eksportir.
E. surat pernyataan pembayaran utang oleh importir.
9.
Cara pembayaran antar bank di negara yang berlainan dengan cara
memindahkan saldo kepada pihak yang berhak berdasarkan hasil
rekapitulasi transaksi tiap akhir hari kerja disebut . . . .
A. transfer
D.
clearing/kliring
B. wesel
E. compensation
C. LC
10. Batas jumlah barang yang boleh diekspor atau diimpor disebut . . . .
A. subsidi
D. kurs
B. premi
E.
kredit
C. kuota
11. Yang bukan faktor yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan kurs
adalah . . . .
A. selera masyarakat
B. sistem kurs yang dianut
C. keadaan neraca pembayaran
D. kebijakan devaluasi dan revaluasi
E. jumlah penduduk
12. Kurs (nilai tukar) yang ditetapkan pemerintah disebut . . . .
192
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
A. sistem kurs bebas
B. sistem kurs tetap
C. sistem kurs mengambang
D. sistem kurs mengambang terkendali
E. sistem kurs terkendali
13. Bila kurs (nilai tukar) ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara
permintaan dan penawaran disebut . . . .
A. sistem kurs tetap
D. sistem kurs terpusat
B. sistem kurs bebas
E. sistem kurs terencana
C. sistem kurs terkendali
14. Cara pembayaran dengan menggunakan telegram atau telex atau telepon
kepada bank di luar negeri disebut . . . .
A. clearing
D. kontan
B. wesel
E. LC
C. transfer telegrafis
15. Yang bukan merupakan alat pembayaran internasional adalah . . . .
A. emas
D. uang yen
B. uang dolar
E. barang
C. jasa
16. Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh . . . .
A. David Ricardo
D. Schumpeter
B. Adam Smith
E.
Henry Ford
C. Robert Maltus
17. Semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional yang bisa berbentuk mata uang asing, emas, wesel, cek
dan surat-surat berharga lain disebut . . . .
A. devisa
D. wesel
B. kartal
E. portofolio
C. uang giral
18. Yang bukan fungsi devisa adalah . . . .
A. sebagai sumber pendapatan negara
B. sebagai alat pembayaran barang & jasa impor
C. sebagai alat penelitian penyimpangan keuangan
D. sebagai alat pembiayaan hubungan luar negeri
E. sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri
Perdagangan Internasional dan Perekonomian Terbuka
193
19. Devisa yang berwujud surat-surat berharga disebut . . . .
A. devisa giral
D. devisa umum
B. devisa kartal
E. devisa khusus
C. devisa kredit
20. Firman ingin menjual 50 dolar agar mendapatkan rupiah. Bila kurs yang
berlaku sebagai berikut:
Kurs beli
Kurs jual
US$ 1 = Rp10.000,-
US$ = Rp10.200,-
maka Firman akan mendapat . . . .
A. Rp550.000,-
D. Rp500.000,-
B. Rp450.000,-
E. Rp600.000,-
C. Rp510.000,-
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.
Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?
2.
Sebutkan manfaat-manfaat perdagangan internasional?
3.
Sebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional!
4.
Bagaimana pendapat Adam Smith tentang keunggulan mutlak?
5.
Menurut Dawid Ricardo, teori keunggulan mutlak memiliki kelemahan.
Coba uraikan kelemahan tersebut!
6.
Apa yang dimaksud kebijakan perdagangan bebas dan proteksionis!
7.
Sebutkan alasan-alasan diberlakukannya kebijakan perdagangan
proteksionis!
8.
Jelaskan yang dimaksud:
a. Kuota Ekspor
f.
Tarif Ekspor
b. Kuota Impor
g.
Diskriminasi Harga
c.
Subsidi
h.
Larangan Ekspor
d. Premi
i.
Larangan Impor
e. Tarif Impor
j.
Dum
ping
9.
Sebutkan tujuan penggunaan devisa!
10. Apa yang dimaksud dengan kurs?
11. Apa yang dimaksud Kurs Uang Kertas Asing dan Kurs Transaksi?
12. Sebutkan faktor-faktor yang bisa menyebabkan perubahan kurs!
13. Jelaskan perbedaan antara sistem kurs tetap dengan sistem kurs
mengambang terkendali!
14. Sebutkan macam-macam wesel!
194
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
15. Jelaskan langkah-langkah transaksi dengan menggunakan LC!
16. Apa yang dimaksud Open Account dan Private Compensation!
17. Apa yang dimaksud dengan perdagangan imbal balik!
18. Dari mana saja devisa dapat diperoleh!
19. Apa yang terjadi bila suatu negara tidak memiliki devisa?
20. Menurutmu bagaimana caranya agar negara dapat memperoleh devisa
sebanyak-banyaknya?
C. UKA (Usut Kasus)
Perhatikan daftar perdagangan imbal beli (Countertrade) berikut!
No
Kawasan
CT
%
1
Amerika Serikat, Kanada
60,4
9,2
2
EEC (Masyarakat Ekonomi Eropa)
148,3
22,6
3
Negara-negara Sosial Eropa
125,0
19,0
4
Negara-negara Eropa Lainnya
59,0
9,0
5
Australia, Selandia Baru
18,6
2,8
6
Timur Tengah
35,4
5,4
7
Asia Tenggara
13,7
2,1
8
Timur Jauh
141,5
21,5
9
Amerika Tengah dan Selatan
31,6
4,8
10
Afrika
23,1
3,5
11
Lain-lain
2,3
0,1
Total Dunia
657,1
100
Rujukan: Manurung, R, & Hutagalung, B, “Countertrade: Mekanisme
Perdagangan Masa Depan”. Business News. No. 5012, 3 Oktober 1990.
Sistem perdagangan imbal-beli seringkali dicela sebagai tindakan
proteksionistis oleh organisasi-organisasi perdagangan internasional seperti
GATT dan UNCTAD, yang selalu memperjuangkan perdagangan bebas
antar-negara. Meskipun demikian, kecenderungan memaksakan
perdagangan imbal-beli pada negara lain makin meningkat. Diperkirakan
sudah lebih dari 50% negara di dunia, baik negara maju maupun negara
berkembang, yang mempraktikkannya.
Sekarang cobalah jawab pertanyaan berikut!
1.
Mengapa negara-negara tertarik melakukan perdagangan imbal balik?
Pikirkan dan kemukakan pendapatmu!
2.
Sampai kapan kira-kira perdagangan imbal-beli dipergunakan?
Evaluasi Akhir Semester
195
Evaluasi Akhir Semester
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.
Kelompok tenaga kerja yang ingin bekerja disebut . . . .
A. tenaga kerja
D. kesempatan kerja
B. pekerja
E. pekerja penuh
C. angkatan kerja
2.
Ardi bekerja hanya 2 jam per hari dengan memperoleh pendapatan
sekadarnya. Ardi tergolong . . . .
A. pengangguran struktural
B. pengangguran terbuka
C. pengangguran terselubung
D. setengah menganggur
E. pengangguran penuh
3.
Karji hanya lulusan SD dan belum memiliki keterampilan khusus
sehingga tidak ada satu pun pabrik yang mau menerimanya bekerja.
Karji tergolong . . . .
A. pengangguran friksional
B. pengangguran struktural
C. pengangguran konjungtural
D. pengangguran musiman
E. pengangguran terselubung
4.
Yang bukan dampak pengangguran adalah . . . .
A. menurunkan pertumbuhan ekonomi
B. menurunkan aktivitas perekonomian
C. menurunkan penerimaan negara
D. meningkatkan biaya sosial
E. meningkatkan kerja sama ekonomi
5.
Mensosialisasikan pentingnya menguasai teknologi modern kepada
masyarakat merupakan cara tepat untuk mengatasi . . . .
A. pengangguran konjungtural
B. pengangguran musiman
C. pengangguran terselubung
D. pengangguran friksional
E. pengangguran struktural
196
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
6.
Pemberian upah dengan cara memberikan bagian tertentu dari hasil
(keuntungan) yang diperoleh dinamakan sistem upah . . . .
A. borongan
D.
premi
B. prestasi
E. partisipasi
C. bagi hasil
7.
Cara yang tidak sesuai untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah
. . . .
A. mengadakan seminar dan workshop berkaitan dengan suatu
pekerjaan
B. meningkatkan pemberian gizi
C. latihan kerja
D. meningkatkan pesangon
E. magang
8.
Cara yang paling tepat untuk mengatasi pengangguran friksional adalah
. . . .
A. mendirikan industri padat karya
B. meningkatkan daya beli masyarakat
C. memberi informasi lowongan kerja dengan cepat
D. meningkatkan perputaran mocal
E. memberi latihan keterampilan
9.
Pertumbuhan ekonomi lebih sempit dibandingkan dengan
pembangunan ekonomi karena . . . .
A. pertumbuhan ekonomi hanya menekankan pada kenaikan BBM
B. pertumbuhan ekonomi memperhatikan pemerataan kesejahteraan
C. pertumbuhan ekonomi memperhatikan kenaikan jumlah penduduk
D. pertumbuhan ekonomi melihat perubahan struktur ekonomi
E. pembangunan ekonomi melihat kenaikan PUB
10. Yang bukan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan ekonomi adalah . . . .
A. konsumen
B. SDM (sumber daya manusia)
C. teknologi
D. modal
E. SDA (sumber daya alam)
11. Prakapitalisme, kapitalisme madya, kapitalisme raya, dan kapitalisme
akhir adalah tahap-tahap . . . .
Evaluasi Akhir Semester
197
A. Frederich List
D. W.
W. Rostow
B. Karl Bucher
E. Adam Smith
C. Werner Sombart
12. Mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 merupakan
. . . .
A. asas pembangunan nasional
B. prinsip pembangunan nasional
C. tujuan pembangunan nasional
D. arti pembangunan ekonomi
E. hakikat pembangunan ekonomi
13. PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) berlaku untuk . . . .
A. 1 tahun
D. 4 tahun
B. 2 tahun
E. 5 tahun
C. 3 tahun
14. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui suatu saat habis
2. Kemajuan gaya hidup
3. Terjadi polusi udara, air, tanah, dan suara
4. Kesehatan manusia terganggu
5. Hutan dan ekosistem rusak
Yang merupakan dampak negatif dari pembangunan ekonomi adalah
pernyataan . . . .
A. 1, 2, 3
D. 1, 4, 5
B. 2, 3, 4
E. 2, 3, 5
C. 3, 4, 5
15. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1. Memberikan perlindungan bagi pekerja.
2. Memberikan kompensasi istimewa bagi pekerja asing.
3. Membuat peraturan sepihak bagi pekerja cacat.
4. Menetapkan sistem pengupahan dan penjaminan kesejahteraan
pekerja.
5. Menciptakan lapangan kerja sesuai kebijakan ekonomi makro.
Yang merupakan strategi yang tepat dalam mengatasi masalah lapangan
kerja di Indonesia adalah pernyataan . . . .
A. 1, 2, 3
D. 1, 4, 5
B. 2, 3, 4
E. 2, 3, 5
C. 3, 4, 5
198
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
16. Karl Bucher membagi pertumbuhan ekonomi dalam masa, sebagai
berikut.
A. Tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, ekonomi matang,
dan konsumsi tinggi.
B. Prakapitalisme, kapitalis madya, kapitalis raya, kapitalis akhir.
C. Rumah tangga desa, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa,
rumah tangga dunia.
D. Berburu, beternak, bertani, kerajinan, industri, dan perdagangan.
E. rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa,
rumah tangga dunia
17. Dengan adanya APBN pemerintah dapat mendistribusikan pendapatan
yang diterima secara adil dan merata. Ini merupakan fungsi . . . .
A. efisiensi
D. adil dan merata
B. stabilisasi
E. alokasi
C. distribusi
18. Bila RAPBN diterima maka . . . .
A. RAPBN disahkan menjadi GBHN
B. digunakan APBN tahun lalu
C. pemerintah membuat DUK dan DUP
D. RAPBN disahkan menjadi APBN
E. RAPBN diawasi oleh BPK
19. Pemerintah mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBN dalam
bentuk . . . .
A. hasil APBN
B. koreksi APBN
C. PAN (Perhitungan Anggaran Negara)
D. laporan APBN
E. Daftar Anggaran Negara
20. Yang bukan tergolong penerimaan perpajakan negara adalah . . . .
A. cukai
B. retribusi
C. Pajak Bumi dan Bangunan
D. bea masuk
E. Pajak Pertambahan Nilai
21. Yang tergolong pengeluaran rutin pemerintah pusat adalah . . . .
A. belanja pegawai, subsidi, belanja proyek
B. belanja barang, bayar bunga utang, biaya pembangunan
Evaluasi Akhir Semester
199
C. belanja pegawai, subsidi, belanja umum
D. bayar bunga utang, belanja proyek, subsidi
E. subsidi, belanja barang, bayar bunga utang
22. Sejak April tahun 2000 di APBN, pinjaman luar negeri tidak dianggap
sebagai penerimaan negara tapi dianggap sebagai komponen . . . .
A. pendapatan
D. defisit
B. pembiayaan
E.
surplus
C. kelebihan
23. Korupsi dari sisi pembelanjaan negara bisa dilakukan dengan cara . . . .
A. mark up, penyelundupan, pungli
B. mark up, belanja fiktif, pungli
C. pungli, belanja fiktif, penyelundupan
D. penggelapan pajak, penyelundupan, pungli
E. menghindari pajak, penggelapan, mark up
24. Yang bukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) adalah . . . .
A. retribusi daerah
D. pendapatan bunga
B. pajak daerah
E. jasa giro
C. iuran kecamatan
25. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran negara dinamakan . . . .
A. kebijakan moneter
D. kebijakan anggaran
B. kebijakan ekonomi
E. strategi keuangan
C. politik ekonomi
26. Kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran lebih besar daripada
penerimaan disebut . . . .
A. kebijakan anggaran defisit
B. kebijakan anggaran seimbang
C. kebijakan anggaran dinamis
D. kebijakan moneter surplus
E. kebijakan fiskal surplus
27. Pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga jangka panjang
dinamakan . . . .
A. pasar uang
D. pasar jangka panjang
B. pasar modal
E. pasar valuta
C. pasar surat berharga
200
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
28. Surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar modal disebut
. . . .
A. right, saham biasa, waran
D. promes, SBI, aksep
B. aksep, right, obligasi
E. reksadana, waran, ABPU
C. obligasi, promes, SBI
29. Dalam pasar modal, pihak yang memberikan pinjaman modal disebut . . . .
A. perusahaan efek
D.
investor
B. emiten
E. wali amanat
C. debitor
30. Jika surat berharga yang ingin dijual tidak segera ada yang membeli
seperti yang diinginkan dinamakan risiko . . . .
A. inflasi
D. capital loss
B. delisting
E. bisnis
C. likuiditas
31. Setelah pesanan dari pemodal-beli diteliti oleh perusahaan efek, pesanan
tersebut lalu disampaikan kepada . . . di lantai bursa untuk dilaksanakan.
A. dealer
D. em
iten
B. pialang jual
E. sales
C. pialang beli
32. Umumnya seorang pemodal menjual kembali efek yang dibelinya
dengan tujuan . . . .
A. capital gain
D. nama baik
B. capital loss
E. capital yard
C. likuiditas
33. Seorang pemodal ingin membeli saham PT Sampurna sebanyak 10 lot.
Sepuluh lot sama dengan saham sejumlah . . . .
A. 1000
D. 4000
B. 1500
E. 5000
C. 2000
34. Yang merupakan alasan diberlakukannya kebijakan perdagangan
proteksionis adalah . . . .
A. mendorong penghematan biaya
B. memberi pilihan yang luas kepada konsumen
C. menggerakkan perputaran modal
D. melindungi industri dalam negeri
E. mendorong persaingan atau pengusaha
Evaluasi Akhir Semester
201
35. Teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith tertuang
dalam bukunya yang berjudul . . . .
A. Capital of Nations
D. Gain Nations
B. Wealth of Nations
E. Free T
rade
C. Absolute Advantage
36. Kebijakan memberi hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang
bisa memproduksi barang dengan kualitas tinggi dan jumlah tertentu
dinamakan . . . .
A. tarif ekspor
D.
premi
B. subsidi
E.
dumping
C. diskriminasi
37. Pada hari Rabu tanggal 4 Mei tahun X kurs jual US$ 1 = Rp9.500,- dan
pada hari Kamis tanggal 5 Mei tahun X kurs jual US$ 1 = Rp8.500,-.
Hal ini berarti pada hari Kamis nilai tukar rupiah terhadap dolar
semakin . . . .
A. tidak terkendali
D.
jelas
B. melemah
E.
terpuruk
C. menguat
38. Bila pemerintah harus mengendalikan kur ke tingkat yang sudah
ditetapkan yang menunjuk pada satu nilai tertentu, maka negara
tersebut menganut sistem kurs . . . .
A. mengambang terkendali
B. bebas
C. mengambang
D. tidak tetap
E. tetap
39. Cara pembayaran dengan mengirimkan telegram, teleks, ataupun
telepon yang dilakukan bank atas perintah nasabah dinamakan . . . .
A. clearing telegrafis
D. bill of exchange
B. transfer telegrafis
E. trade bill
C. letter of credit
40. Tunisia membayar impor sepatu dari Malaysia dengan mengirimkan
karpet ke Malaysia. Ini berarti Tunisia melakukan . . . .
A. counter trade
D. privat trade
B. insider trade
E. exclusive trade
C. open trade
202
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
B. Jawablah pertanyaan berikut!
1.
Jelaskan perbedaan tenaga kerja, angkatan kerja, dan pekerja!
2.
Jelaskan cara-cara meningkatkan kualitas tenaga kerja!
3.
Jelaskan fungsi-fungsi APBN!
4.
Sebutkah dampak-dampak APBD terhadap perekonomian!
5.
Jelaskan perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
ekonomi!
6.
Negara P pada tahun 2004 mempunyai PUB senilai US$90.000 miliar
dan pada tahun 2005 PDB mengalami kenaikan menjadi US$100.000
miliar. Hitung pertumbuhan ekonomi negara P tahun 2005.
7.
Jelaskan mekanisme transaksi perdagangan di pasar modal!
8.
Jelaskan risiko-risiko yang dihadapi oleh pelaku pasar modal!
9.
Sebutkan alasan-alasan diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas!
10. Menurutmu, bisakah suatu negara mencukupi kebutuhannya sendiri
tanpa mengadakan hubungan perdagangan dengan negara lain?
Jelaskan!